GIANYAR –Musibah angin kencang atau angin puting beliung terjadi di dua lokasi berbeda, Rabu siang (12/6).
Akibat terjangan angin puting beliung, dua bangunan suci rusak.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, akibat angin kencang, sebuah pura di Banjar Gagah, Desa/Kecamatan Tegalalang pada Rabu (12/6) pukul 11.00 rusak tertimpa pohon albesia.
Pohon lapuk itu tiba-tiba tumbang diterpa angin dan menimpa pura.
Sedangkan, di Kabupaten Bangli, akibat angin puting beliung menyebabkan robohnya bangunan balai.
Meski tak ada korban jiwa dan korban luka, namun akibat kejadian itu menyebabkan korban mengalami kerugian material mencapai ratusan juta
Sedangkan dari penuturan penghuni rumah, I Made Rebat, 75, ia mengaku jika sebelum pohon tumbang sempat mendengar suara gemuruh. “Suara gemuruh dari timur rumah. Kemudian jatuh ke sini,” ujarnya.
Kerasnya suara pohon roboh membuat penghuni rumah lainnya panik. Mereka berlarian keluar rumah. Pemilik rumah juga memohon bantuan kepada para tetangganya.
Dibantu petugas dari Bhabinkamtibmas Desa Tegallalang dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar.
Sekitar pukul 12.30 tim dari BPBD Gianyar berjumlah delapan orang tiba di lokasi kejadian.
“Kayu dapat dibersihkan dari tempat kejadian,” ujar Kepala BPBD Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya, kemarin.
Sementara terkait musibah angin kencang di Kabupaten Bangli, Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi menjelaskan jika akibat terjangan angin kencang, bangunan balai pewaregan pura di Banjar Dukuh, Desa Abangbatudinding yang diempon oleh 105 kepala keluarga ambruk. Kejadian berlangsung Rabu (12/6) pukul 09.20.
Balai berukuran 17 meter x 3 meter itu roboh. Bagian atap berada di bawah. Tidak ada korban dalam kejadian. Namun kerugian material mencapai kurang lebih Rp 155 juta.
“Petugas telah mendatang lokasi kejadian. Berkoordinasi dengan kelian Dadia (pura keluarga, red), kepala dusun dan kepala desa,” tukas Sulhadi.