DENPASAR – Bola panas di internal Partai Golkar Bali tak kunjung padam. Ini ditunjukkan dengan perlawanan dari bawah yang terus menyeruak.
Di Kabupaten Badung, kader Golkar bersama pengurus desa (PD), pengurus kecamatan (PK), Sabtu malam (15/6) menggelar pertemuan di sebuah hotel di Jalan Raya Kapal, Mengwi, Badung.
Mereka semua sepakat satu suara menolak pemberhentian I Wayan Muntra sebagai Ketua DPD II Golkar Badung.
Pertemuan yang juga dihadiri sesepuh Golkar Badung itu menentang keras pencopotan Muntra dan mengangkat I Wayan Suyasa sebagai Sekretaris DPD II Golkar Badung.
Mereka menuntut agar SK pelaksana tugas (Plt) penunjukan Suyasa dicabut. Dalam rapat itu juga disepakati kader
Golkar Badung tetap berkomitmen mendukung Muntra menjalankan roda organisasi selama dalam proses Mahkamah Partai Golkar.
“Situasi tidak kondusif karena kader di bawah diadu domba,” tandas Wakil Ketua Bappilu DPD II Golkar Badung, Anak Agung Buminatha.
Suyasa yang ditunjuk menggantikan Muntra kini malah menjabat tiga jabatan sekaligus. Selain ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD II Golkar Badung menggantikan Muntra, juga menjabat Ketua AMPG Provinsi Bali, dan Sekretaris DPD II Golkar Badung.
Hal itu seolah-olah menunjukkan di Badung tidak ada kader lain. “Kami dalam rapat kali ini tetap tegaskan menolak SK Plt Ketua DPD II Golkar Badung.
Plt Ketua DPD II Badung Suyasa yang ditunjuk oleh DPD I Golkar Bali selama ini tidak pernah ada koordinasi dengan Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Muntra.
Ini disayangkan kader-kader di Badung,” tandas mantan anggota DPRD Badung periode 2004-2009 ini.
Buminatha juga menegaskan selama ini DPD I Golkar Bali dan Plt Ketua DPD II Golkar Badung, Wayan Suyasa mengimbau agar kader tetap cooling down atau tenang.
Namun satu sisi, aspirasi kader Golkar Badung saat mendatangi DPD I Golkar Bali, ketika itu diterima Sekretaris DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry, supaya SK Plt Ketua DPD II Golkar Badung dicabut sampai sekarang tidak direspons.
“Kami diminta cooling down, satu sisi aspirasi kader di Badung tidak digubris. Kami akan tetap menuntut pencabutan SK Plt di Badung. Kami sudah tandatangan penolakan.
Kalau lama tidak ada respons, kami ngelurug (datang) lagi ke DPD I Golkar Bali,” ujar politisi asal Tangeb, Mengwi, Badung ini.