DENPASAR – Aksi ForBali untuk kali kesekian ke gedung rakyat, rupanya, belum mengetuk hati wakil rakyat menerima mereka.
Karena itu, koordinator ForBali Wayan Gendo Suardana mengritik keras lembaga DPRD Bali sebagai lembaga yang tak berguna saat berorasi di depan massa.
“Mereka adalah lembaga yang tidak berguna, mereka layaknya mayat tidak berguna dan itu adalah kritik kami kepada DPRD Bali,” tegas Gendo.
Kritikan Gendo Suardana mendapat respons DPRD Bali. Ketua Komisi IV DPRD Bali I Nyoman Parta menyebut aksi ForBali salah hari dan salah jam.
Sehingga tidak memungkinkan anggota dewan menerima massa. “Demonya jam 10 pagi nak e, tiang nerima nanti.
Ngapain demonya hari minggu dan demonya jam 4 sore. Orang kita (anggota DPRD) banyak kegiatan,” kata Parta saat ditemui di Gedung DPRD Bali pada Senin (24/6).
Pria asal Gianyar yang lolos ke Senayan ini juga menegaskan kalau massa aksi datangnya jam 10 pagi, pihaknya akan terima.
“Kita nggak pernah mau menghindar ketika rakyat mau datang kesini. Apalagi menolak, menghindari rakyat datang kesini saja kita tak pernah,” imbuhnya.
“Tapi, datangnya kalau ketemu DPRD ya jam 10, itu kalau bentuknya demo langsung, yang tanpa perjanjian,” ujarnya.
“Kalau dengan audiensi, jadi ingin datang, ayo kita tentukan waktunya kapan. Intinya kami siap menerima. Jangan hari Minggu, nyen oren nerima? Ngae-ngae gen. (siapa suruh nerima? Ada-ada saja),” pungkasnya.
Di lain sisi, Adi Wiryatama selaku Ketua DPRD Bali pada Senin (24/6) tidak ada di ruangan. Menurut Sekretari Pribadi, Adi Wiryatama sedang ada undangan upacara ngaben massal.