28.2 C
Jakarta
21 November 2024, 18:35 PM WIB

Buru Otak Kericuhan di Yayasan Bakti, Tiga Pria Berbadan Tegap Diciduk

DENPASAR –  Penyelidikan kasus keributan dan pengeroyokan terhadap pengelola Yayasan Pendidikan Bakti Persada Nusantara (PBPN) mulai terkuak.

Setelah dilakukan pra rekonstruksi dan mengamankan beberapa bukti rekaman CCTV,  Polisi langsung mengamankan 3 orang pria berbadan kekar yang diduga melakukan aksi anarkis.

Polisi juga masih mendalami keterangan tiga orang tersebut untuk mengetahui siapa pelaku lain yang ikut terlibat dan siapa otaknya

Aparat Polda Bali juga tidak maun main-main dengan perbuatan premanisme. Bahkan, aksi premanisme terhadap Jeanne Selvya Damorita, 51, pendiri Yayasan Pendidikan Bakti Persada Nusantara, itu diusut tuntas.

“Ya, kami sudah amankan tiga orang  yang diduga melakukan aksi anarkis terhadap para korban ini. Kalau mengenai masalah sewa dan menyewa atau dualisme kepengurusan sekolah, rencananya akan dimediasi,” jelas petugas Polsek Kuta Selatan.

Hanya saja, dia enggan membeber identitas tiga pria yang diamankan itu karena dianggap bisa menganggu jalannya penyidikan.

Dia hanya mengatakan, ketiga pelaku awalnya sempat mengelak. Namun, berdasar keterangan saksi korban dan bukti petunjuk CCTV, akhirnya mereka tak bisa berkutik.

Ketiga orang ini sudah dimintai keterangan oleh penyidik dan status mereka masih sebagai saksi. “Menyangkut oknum orang yang bertindak layak preman tetap dibasmi. Kami tidak main-main dengan yang namanya preman,” ucap aparat Polsek Kuta Selatan ini. Sementara itu Jeanne Selvia melalui kuasa hukum Yayasan Pendidikan

Bakti Persada Nusantara, Yanuar Nahak membenarkan bahwa polisi sudah mengamankan oknum perusuh lebih dari dua orang.

“Korban  berharap polisi juga bisa menangkap orang yang mengotaki keributan ini,” ucap Yanuar Nahak.

Namun, pihak pemilik  lahan, I Wayan “Bagong” Sukanta enggan mengangkat telepon saat dibubungi wartawan koran ini untuk konfirmasi.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Wakapolresta Denpasar AKBP Benny Pramono juga enggan berspekulasi terhadap kasus tersebut.

“Ya, sudah ada beberapa yang diamankan. Nanti kalau penyelidikan sudah selesai Bapak (Kapolresta, red) akan mengadakan  konfersensi pers,” tutupnya. 

DENPASAR –  Penyelidikan kasus keributan dan pengeroyokan terhadap pengelola Yayasan Pendidikan Bakti Persada Nusantara (PBPN) mulai terkuak.

Setelah dilakukan pra rekonstruksi dan mengamankan beberapa bukti rekaman CCTV,  Polisi langsung mengamankan 3 orang pria berbadan kekar yang diduga melakukan aksi anarkis.

Polisi juga masih mendalami keterangan tiga orang tersebut untuk mengetahui siapa pelaku lain yang ikut terlibat dan siapa otaknya

Aparat Polda Bali juga tidak maun main-main dengan perbuatan premanisme. Bahkan, aksi premanisme terhadap Jeanne Selvya Damorita, 51, pendiri Yayasan Pendidikan Bakti Persada Nusantara, itu diusut tuntas.

“Ya, kami sudah amankan tiga orang  yang diduga melakukan aksi anarkis terhadap para korban ini. Kalau mengenai masalah sewa dan menyewa atau dualisme kepengurusan sekolah, rencananya akan dimediasi,” jelas petugas Polsek Kuta Selatan.

Hanya saja, dia enggan membeber identitas tiga pria yang diamankan itu karena dianggap bisa menganggu jalannya penyidikan.

Dia hanya mengatakan, ketiga pelaku awalnya sempat mengelak. Namun, berdasar keterangan saksi korban dan bukti petunjuk CCTV, akhirnya mereka tak bisa berkutik.

Ketiga orang ini sudah dimintai keterangan oleh penyidik dan status mereka masih sebagai saksi. “Menyangkut oknum orang yang bertindak layak preman tetap dibasmi. Kami tidak main-main dengan yang namanya preman,” ucap aparat Polsek Kuta Selatan ini. Sementara itu Jeanne Selvia melalui kuasa hukum Yayasan Pendidikan

Bakti Persada Nusantara, Yanuar Nahak membenarkan bahwa polisi sudah mengamankan oknum perusuh lebih dari dua orang.

“Korban  berharap polisi juga bisa menangkap orang yang mengotaki keributan ini,” ucap Yanuar Nahak.

Namun, pihak pemilik  lahan, I Wayan “Bagong” Sukanta enggan mengangkat telepon saat dibubungi wartawan koran ini untuk konfirmasi.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Wakapolresta Denpasar AKBP Benny Pramono juga enggan berspekulasi terhadap kasus tersebut.

“Ya, sudah ada beberapa yang diamankan. Nanti kalau penyelidikan sudah selesai Bapak (Kapolresta, red) akan mengadakan  konfersensi pers,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/