25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:10 AM WIB

Tak Ada Firasat, Pemilik Babi Berharap Fenomena Aneh Jadi Cermin Hidup

DENPASAR-Fenomena langka lahirnya anak babi (kucit) berkepala mirip gajah dan berbelalai benar-benar membuat heboh warga.

Lahirnya kucit dari celeng (induk babi) milik Nyoman Tamba, 62 warga Dusun Celuk Buluh ,Kalibukbuk, Buleleng, Bali, itupun sontak membuat warga yang mendengar berbondong-bondong datang untuk melihat.

Ditemui di rumahnya, Sabtu (6/7), suami dari Ni Ketut Nining, 60, mengaku tak punya firasat apapun dengan munculnya fenomena aneh bin ajaib itu.

“Kalau firasat tidak ada. Hanya kaget iya karena baru tahu salah satu babi yang dilahirkan kok wajahnya begini (aneh, red). Saya juga tidak ngerti,” aku Tamba.

Kata Tamba, anak babi dengan wajah aneh itu lahir tepat saat Anggar Kasih Julungwangi (bulan kasih sayang).

Untuk itu, dengan bertepatan dengan hari baik, ia memaknai fenomena langka ini sebagai bagian dari cermin kehidupan bahwa di Bumi tidak ada yang sempurna pasti semua yang hidup memiliki kekurangan. “Semoga ini tanda membawa kebaikan bagi semua masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, meski sempat membuat heboh warga, anak babi dengan wajah aneh itu hanya diakui Tamba bertahan selama sehari.”Sayang hanya mampu hidup satu hari saja setelah lahir. Mau minum susu, tapi tak bisa makan,” tukasnya.

 

DENPASAR-Fenomena langka lahirnya anak babi (kucit) berkepala mirip gajah dan berbelalai benar-benar membuat heboh warga.

Lahirnya kucit dari celeng (induk babi) milik Nyoman Tamba, 62 warga Dusun Celuk Buluh ,Kalibukbuk, Buleleng, Bali, itupun sontak membuat warga yang mendengar berbondong-bondong datang untuk melihat.

Ditemui di rumahnya, Sabtu (6/7), suami dari Ni Ketut Nining, 60, mengaku tak punya firasat apapun dengan munculnya fenomena aneh bin ajaib itu.

“Kalau firasat tidak ada. Hanya kaget iya karena baru tahu salah satu babi yang dilahirkan kok wajahnya begini (aneh, red). Saya juga tidak ngerti,” aku Tamba.

Kata Tamba, anak babi dengan wajah aneh itu lahir tepat saat Anggar Kasih Julungwangi (bulan kasih sayang).

Untuk itu, dengan bertepatan dengan hari baik, ia memaknai fenomena langka ini sebagai bagian dari cermin kehidupan bahwa di Bumi tidak ada yang sempurna pasti semua yang hidup memiliki kekurangan. “Semoga ini tanda membawa kebaikan bagi semua masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, meski sempat membuat heboh warga, anak babi dengan wajah aneh itu hanya diakui Tamba bertahan selama sehari.”Sayang hanya mampu hidup satu hari saja setelah lahir. Mau minum susu, tapi tak bisa makan,” tukasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/