DENPASAR – Kekalahan Bali United di kandang Barito Putra dengan skor 1 – 0 Minggu malam kemarin (14/7) sangat menyakitkan.
Apalagi, gol yang dicetak Rafael Silva terjadi pada menit-menit terakhir babak normal. Setelah kekalahan kontra Barito, tentu ada yang disalahkan.
Siapa lagi kalau bukan sang pengadil lapangan, Iwan Sukoco. Di media sosial, Iwan menjadi bulan-bulanan supporter Bali United akibat kepemimpinannya yang dianggap berat sebelah.
Selain itu, dua gol Bali United dianulir oleh Iwan. Yang pertama, gol Melvin platje pada menit ke-46 yang dianulir.
Hakim garis kemarin mengangkat bendera tanda offside. Namun, jika diamati dengan lebih jelas, posisi Melvin Platje onside.
Yang kedua adalah gol Willian Pacheco yang dianulir pada menit ke-84. Wasit Iwan Sukoco menganggap Willian Pacheco sudah lebih dulu melanggar penjaga gawang Barito, Aditya Harlan yang sudah lebih dulu menangkap bola.
Sontak hampir semua pemain Serdadu Tridatu termasuk Willian Pacheco emosional dan melakukan protes terhadap keputusan Iwan.
Wakil Manajer Bali United Michael Gerald termasuk sang pelatih Stefano Teco Cugurra juga melakukan protes kepada wasit keempat.
Jelas kekalahan ini membuat semua pihak kecewa. Apalagi big Boss Bali United Pieter Tanuri dan sang anak Adellene Tanuri juga hadir ke stadion untuk mendukung Serdadu Tridatu.
Saat konferensi pers usai pertandingan, Coach Teco menunjukkan reaksi kesal. Pelatih berusia 44 tahun tersebut lebih banyak berbicara mengenai dua gol yang dianulir.
Bahkan dia mengatakan jika gol tidak dianulir pada babak pertama, jalannya pertandingan tentu berbeda.
Awak media di Martapura, Kalimantan Selatan yang menanyakan tentang kepemimpinan wasit membuat Teco badmood.
“Kamu bisa lihat dari atas? Offside atau tidak? Kamu bilang tidak offside. Semua bisa melihat sendiri, di dalam stadion juga bisa lihat sendiri.
Mungkin kalau gol tidak dianulir dan unggul 0-1, pertandingan berbeda. Tetapi tetap kami tidak bisa berbuat apa-apa. Saya sudah cukup bicara, kamu dengar? Cukup,” papar Teco dengan kesal.