DENPASAR – Drama pelarian seorang perempuan berinisial Ni Wayan S, 44, yang dilarikan seorang wartawan gadungan berinisial AG berlangsung dramatis.
Bahkan suami Ni Wayan S berinisial I Nyoman G, terpaksa mengadukan kasus tersebut ke Polsek Kuta Selatan, Kamis (18/7) lalu.
Termasuk menggerebek ramai-ramai. Sayangnya, saat hendak dilakukan penggerebekan mereka berhasil kabur.
“Mungkin mereka sudah tahu saya, karena sebelumnya saya datang mobil itu ada parkir di depan kos – kosan itu. Setelah itu saya balik ajak orang untuk datang gerebek, mereka sudah tidak ada,” jelas I Nyoman G.
Nyoman G mengaku sudah bertanya tetangga sekitar kos. Nyoman G juga menunjukkan foto istrinya. Tetangga kos bilang dia tinggal dengan AG sudah lama di kos kosan itu.
Meski masih dalam proses pemeriksaan, namun Nyoman G yakin bahwa istrinya itu sempat kabur bersama AG.
Menariknya, AG sendiri dikenal oleh warga di lingkungan tempat tinggalnya dan di wilayah Pecatu. Sebab, selain mengaku wartawan, AG juga sebagai spiritual.
Aksinya tersebut diakui Nyoman G sangat meresahkan warga. Namun statusnya sebagai wartawan masih dipertanyakan lantaran nama medianya tidak ada di Bali.
Dari sejumlah foto yang didapat Jawa Pos Radar, AG membuat ID card dengan nama media yang tidak jelas.
Nyoman G berencana akan melaporkan oknum wartawan yang diduga gadungan itu ke Mapolda Bali dalam waktu dekat ini.
“Yang saya laporkan di Polsek Kuta Selatan itu soal kehilangan istri. Tapi nanti saya akan lapor di Polda terkait istri saya dilarikan oleh siapa,” imbuh mantan atlet selancar itu.
Ia harap pelakunya segera ditangkap karena dia sering mencari korban di daerah Pecatu dengan modus sebagai dukun spiritual dan sebagai wartawan gadungan.
Yang menarik, setelah sempat menghilang Ni Wayan S sempat mendatangi Mapolsek Denpasar Selatan pada Jumat (26/7).
Meski telah kembali, namun sang istri tidak mau pulang ke rumahnya. Selain itu, Nyoman G dan anak – anaknya juga sudah tidak mau menerimanya lagi.