DENPASAR – WALHI Bali dan Frontier Bali akhirnya angkat bicara terkait kabut asap yang diakibatkan dari kebakaran sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Temesi Gianyar.
Direktur Eksekutif WALHI Bali I Made Juli Untung Pratama menjelaskan, menurut penuturan warga sekitar Desa Pakraman Lebih sejak bencana lingkungan kabut asap menyelimuti Desa Lebih,
kualitas udara di Desa Lebih menurun, kesehatan warga terganggu dan terdapat warga Desa Lebih yang mengalami sesak nafas.
Ia juga mengatakan terjadinya bencana lingkungan kabut asap yang dirasakan oleh Desa Lebih adalah bentuk dari tidak maksimalnya penanganan kebakaran sampah di TPA Temesi oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar.
“Hal tersebut terlihat dari rangkaian pengaduan warga Desa Lebih kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar yang berulang-ulang, namun kabut asap akibat kebakaran sampah di TPA Temesi tidak kunjung tertangani,” katanya.
Lebih lanjut Untung Pratama juga menyayangkan atas tidak maksimalnya penanganan yang dilakukan oleh Bupati Gianyar terhadap bencana lingkungan kabut asap yang sampai saat ini masih terus terjadi dan dirasakan oleh warga Desa Lebih.
Atas dasar hal ini WALHI Bali dan Frontier Bali bersama perwakilan pemuda Desa Pakraman Lebih mengirimkan surat terbuka.
Surat terbuka tersebut berisi point-point tuntutan guna mendesak Bupati Gianyar untuk mengambil tindakan cepat dalam menanggapi bencana lingkungan ini.