NUSA DUA – Presiden Joko Widodo alias Jokowi akhirnya tiba di arena Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Hotel Westin, Nusa Dua, Badung, Bali Selasa (20/8) pukul 19.19 Wita.
Menariknya, saat Presiden Jokowi mau masuk ke pintu ruang utama, sejumlah kader PKB yang menggunakan jaket bertuliskan Papua Barat, berteriak “Papua Damai”.
“Papua damai, Papua damai, Papua damai,” ujar sejumlah kader PKB Papua Barat dengan menggunakan hiasan kepala ala Papua.
Presiden Jokowi yang dikawal Paspampres serta didamping Bupati Badung Nyoman Giri Prasta langsung menoleh sambil memberikan senyum.
Diketahui, pasca kerusuhan yang ada di Papua, Presiden Jokowi sempat memberikan imbauan melalui media sosialnya.
“Teruntuk saudara-saudaraku, Pace, Mace, mamak-mamak di Papua, di Papua Barat. Saya tahu ada ketersinggungan.
Oleh sebab itu, sebagai saudara sebangsa dan setanah air yang paling baik adalah saling memaafkan. Emosi itu boleh, tetapi memaafkan itu lebih baik. Sabar itu juga lebih baik.
Dan yakinlah bahwa pemerintah akan terus menjaga kehormatan dan kesejahteraan saudara-saudaraku, Pace, Mace, mamak-mamak yang ada di Papua dan di Papua Barat. Terima kasih,” tulis Jokowi.
Kejadian kerusuhan di Papua memang menyita berbagai pihak. Tak terkecuali bagi Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa.
“Saya sedih, perihatin dan melihat nilai kebersamaan, kekeluargaan dan toleransi mulai menurun di bangsa ini,” ujar Cak Imin – sapaan akrab Muhaimin Iskandar di Nusa Dua, Bali.
Cak Imin pun mengajak agar masyarakat untuk memperkuat ikatan rasa kesaudaraan dan kekeluaragaan seperti yang dibangun di Pulau Bali ini.
Bagi Cak imin, Bali merupakan tempat yang menjungjung nilai toleransi yang tinggi dan dapat menjadi contoh wilayah lainnya di Indonesia.
“Mari kita bangun solidaritas bersama untuk memperkuat bangsa ini,” tegasnya. Berdasar pemberitaan kerusuhan yang terjadi di Papua dipicu karena tindakan pihak aparat yang menangkap 43 mahasiswa di Surabaya.
Para aparat menduga para mahasiswa Papua ini melakukan aksi bakar bendera merah putih. Namun, setelah polisi melakukan penyelidikan, tak ada satu pun Mahasiswa papua yang melakukan pembakaran bendera.