BANJAR – Musibah kebakaran rumah tak henti-hentinya terjadi di Kabupaten Buleleng. Setelah rumah dinas RSUD Buleleng yang terbakar, Sabtu (28/9) malam lalu, sebuah rumah di Desa Sidatapa yang terbakar.
Mirisnya, rumah yang terbakar itu merupakan rumah adat di Desa Sidatapa. Musibah kebakaran itu terjadi di Banjar Dinas Delod Pura, Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar.
Api pertama kali dilaporkan terlihat pada pukul 19.30 malam. Dengan cepat api melahap rumah milik Putu Seken, 49, hingga ludes.
Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng harus mengerahkan tiga unit armada kebakaran untuk menjinakkan si jago merah.
Api baru berhasil dipadamkan setelah proses pemadaman dilakukan selama dua jam. Informasi yang dihimpun menyebutkan, kebakaran bermula saat korban melakukan persembahyangan di kamar rumah adat sekitar pukul 18.00 sore.
Setelah itu korban bersama istrinya, Ketut Kipung, pergi keluar rumah. Saat itu korban hendak menjenguk kakaknya, Ketut Narsi, yang sedang sakit. Kebetulan rumah korban dengan kakaknya masih ada dalam dusun yang sama.
Selang beberapa lama, tiba-tiba cucu korban datang dan memberitahukan kalau rumahnya terbakar. Korban bersama istrinya pun bergegas pulang dan menemukan api sudah membesar.
Akibatnya rumah dengan ukuran 7×9 meter sudah ludes terbakar. Sejumlah perhiasan juga terbakar api. Bahkan uang tunai senilai Rp 30 juta yang disimpan korban, ludes jadi abu.
Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya yang dikonfirmasi kemarin (29/9), menyatakan polisi masih melakukan penyelidikan terkait hal tersebut.
“Memang pengakuan korban, dia sempat sembahyang dan membiarkan dupa menyala saat pergi dari rumah. Untuk penyebab pastinya kami harus melakukan penyelidikan dulu,” kata Sumarjaya.