DENPASAR – Hari ini pada pukul 19.30 Wita, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar akan mencatatkan sejarah.
Timnnas Indonesia senior untuk pertama kalinya akan melakoni laga internasional resmi pertama mereka menghadai Timnas Vietnam
dalam matchday keempat babak kualifikasi Piala Dunia 2022 di luar Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.
Pertandingan kali ini seperti laga hidup mati bagi Indonesia dan bisa juga untuk sang pelatih, Simon McMenemy. Dengan tiga kekalahan beruntung dan sudah kebobolan 11 gol, nasib Indonesia di ujung tanduk.
Sekarang atau tidak sama sekali. Menang atau ditendang. Kalah atau imbang saja hari ini, suporter Garuda jelas sangat kecewa dan peluang Indonesia untuk menembus babak lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 bisa terhenti.
Sementara Vietnam sedang dalam kepercayaan diri tinggi setelah menumbangkan Malaysia di kandang mereka sendiri dengan skor 1-0 pada 10 Oktober lalu.
Vietnam sendiri memiliki empat poin yang sama dengan Thailand di posisi kedua. Mereka juga baru melakoni dua pertandingan. Bandingkan Indonesia sudah melakoni tiga pertandingan.
Kini tekanan ada di Simon dan Indonesia. Mungkin hal tersebut diucapkan oleh Pelatih Timnas Vietnam Park Hang-seo saat konferensi pers di Maya Resort kemarin.
Yang diperhatikan pelatih asal Korea Selatan tersebut adalah Indonesia yang saat ini memiliki beberapa pemain naturalisasi termasuk Otavio Dutra yang dipanggil oleh Simon.
Menurutnya, gaya permainan Indonesia juga tidak sama dengan Thailand dan Malaysia. Kebetulan, kedua tim tersebut sudah dihadapi Nguyen Quang Hai dan kolega.
“Indonesia tim yang kuat. Ada beberapa pemain naturalisasi juga seperti dari Brazil dan Belanda. Tapi yang jelas, setiap tim punya gaya permainan yang berbeda,” terangnya.
Jauh sebelum pertandingan hari ini, dia juga sudah melihat permainan Stefano Lilipaly dkk kontra Thailand.
Yang diwaspadai bukanlah Beto Goncalves, Andik Vermansyah, atau Stefano Lilipaly. Justru yang diwaspadai adalah Irfan Bachdim.
“Nomor 17 (Irfan Bachdim) dan 15 (Osas Saha) cukup berbahaya. Kami haru benar-benar waspada. Selain itu, mereka juga punya bek tengah naturalisasi asal Brazil (Otavio Dutra),” bebernya.
Sementara itu, pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy sudah sangat mengetahui karakteristik permainan Vietnam sejak 2010 menukangi Filipina.
“Saya rasa Vietnam yang sekarang berbeda dengan Vietnam yang dulu. Mereka banyak progress uang siginfikan. Secara umum, saya tahu gaya permainan mereka,” terangnya.
Yang menarik, Simon langsung menanggapi pernyataan Park mengenai banyaknya pemain naturalisasi di skuad Garuda seperti Stefano Lilipaly, Alberto Beto Goncalves, dan Otavio Dutra.
“Saya tidak ada masalah selama mereka punya paspor Indonesia. Sama seperti Vietnam, kalau mereka punya pemain naturalisasi, tidak ada masalahnya bagi kami,” ucapnya.
Pelatih asal Britania Raya tersebut menepis anggapan dari awak media Vietnam yang menyebut bahwa Indonesia dalam kondisi yang tidak bagus.
Baginya, hari ini adalah pembuktian untuk tim dan dia merasa semua pemain juga ingin membuktikannya.
“Tadi (kemarin) ada juga reporter yang bilang kami dalam kondisi yang tidak bagus. Tapi mereka kan tidak ada dalam tim.
Jadi, saya rasa yang tahu kondisi sebenarnya dalam tim adalah mereka yang ada di dalam tim itu sendiri. Disini, saya percaya dengan tim dan tim percaya dengan saya,” tuturnya.