25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:44 AM WIB

Mimih, Hantam Truk Semen Siang Bolong, Pasangan Bapak dan Anak Tewas

SINGARAJA – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Singaraja-Kubutambahan. Dua orang pengendara sepeda motor dinyatakan tewas dalam peristiwa tersebut.

Kecelakaan itu terjadi di wilayah Desa Kerobokan, sekitar pukul 13.45 siang kemarin (30/10). 

Kecelakaan berawal saat sepeda motor dengan nomor polisi DK 6386 UAO melaju dari arah Singaraja menuju ke Kubutambahan. 

Sepeda motor itu dikemudikan Made Muliasa, 49, bersama sang istri Made Mertini, 38, dan anaknya Made Ngurah Arta Wiguna, 4. Ketiganya merupakan warga Desa Tejakula.

Saat melintas di lokasi kejadian, Made Muliasa hendak menyalip kendaraan di depannya. 

Dari arah berlawanan, muncul truk pengangkut semen dengan nomor polisi N 9832 UC yang dikemudikan Edi Prayitno, 48, warga Desa Ngajum, Kabupaten Malang.

Benturan keras pun tak dapat dihindari. Bahkan sepeda motor yang dikemudikan Muliasa bersama keluarganya, terpental dari titik benturan.

Akibat peristiwa tersebut, balita Arta Wiguna dinyatakan tewas di tempat kejadian. Sementara pengemudi Made Muliasa sempat dilarikan ke RS Kertha Usada Singaraja dalam kondisi luka berat. 

Belakangan korban dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat perawatan selama beberapa jam. Sedangkan Made Mertini masih dalam perawatan di RSU Kertha Usada. 

Kasubaghumas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, kecelakaan diduga dipicu sepeda motor yang mengambil haluan ke arah berlawanan saat menyalip.

“Kemungkinan karena sepeda motor masuk ke haluan yang berlawanan. Sehingga memicu kecelakaan. Satu orang meninggal di tempat kejadian,” kata Iptu Sumarjaya.

SINGARAJA – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Singaraja-Kubutambahan. Dua orang pengendara sepeda motor dinyatakan tewas dalam peristiwa tersebut.

Kecelakaan itu terjadi di wilayah Desa Kerobokan, sekitar pukul 13.45 siang kemarin (30/10). 

Kecelakaan berawal saat sepeda motor dengan nomor polisi DK 6386 UAO melaju dari arah Singaraja menuju ke Kubutambahan. 

Sepeda motor itu dikemudikan Made Muliasa, 49, bersama sang istri Made Mertini, 38, dan anaknya Made Ngurah Arta Wiguna, 4. Ketiganya merupakan warga Desa Tejakula.

Saat melintas di lokasi kejadian, Made Muliasa hendak menyalip kendaraan di depannya. 

Dari arah berlawanan, muncul truk pengangkut semen dengan nomor polisi N 9832 UC yang dikemudikan Edi Prayitno, 48, warga Desa Ngajum, Kabupaten Malang.

Benturan keras pun tak dapat dihindari. Bahkan sepeda motor yang dikemudikan Muliasa bersama keluarganya, terpental dari titik benturan.

Akibat peristiwa tersebut, balita Arta Wiguna dinyatakan tewas di tempat kejadian. Sementara pengemudi Made Muliasa sempat dilarikan ke RS Kertha Usada Singaraja dalam kondisi luka berat. 

Belakangan korban dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat perawatan selama beberapa jam. Sedangkan Made Mertini masih dalam perawatan di RSU Kertha Usada. 

Kasubaghumas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, kecelakaan diduga dipicu sepeda motor yang mengambil haluan ke arah berlawanan saat menyalip.

“Kemungkinan karena sepeda motor masuk ke haluan yang berlawanan. Sehingga memicu kecelakaan. Satu orang meninggal di tempat kejadian,” kata Iptu Sumarjaya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/