SETELAH sempat disemayamkan di rumah duka, jasad Bripda I Gede Yudha Pratama, anggota polisi yang berdinas di Direktorat Sabhara Polda Bali yang tertabrak mobil saat menghalau trek-trekan di Jalan Gatot Subroto, Denpasar, Kamis (21/11) diaben. Lalu seperti apa prosesinya?
IB INDRA PRASETYA, Gianyar
Suasana duka dan haru tampak terlihat saat bade tempat jenazah Bripda Yudha hendak diberangkatkan menuju setra (kuburan) tempat peristirahatannya yang terakhir.
Prosesi upacara ngaben yang dipimpin langsung Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo itupun dibalut dengan upacara kedinasan kepolisian.
Dari rumah duka, bade tempat jenazah Bripda Yudha digotong satu pleton polisi menuju Setra Lembeng, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati.
“Kami ucapkan terimakasih kepada krama adat, seluruh keluarga almarhum serta peserta upacara. Atas nama negara, Polri dengan ini menerima jenazah almarhum untuk selanjutnya segera diberangkatkan ke kuburan,” ucapnya saat memberikan amanat upacara.
Priyanto meminta keluarga tetap sabar dan tabah dengan ujian yang dihadapi saat ini.
Begitu juga dengan segenap anggota Polri yang hadir saat itu turut berduka cita.
“Semoga segala dosa dan kekhilafan almarhum diampuni. Amal bhakti almarhum sejak bertugas sampai wafat agar mendapatkan tempat yang layak,” imbuh Priyanto.
Selanjutnya, usai menyampaikan amamant, sekitar 50 anggota polisi yang mengenakan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) menggotong bade dengan beriringan menuju setra dengan jarak mencapai 1 kilometer.
Sepanjang perjalanan mereka menyanyikan yel-yel semasa pendidikan dan diiringi dengan beleganjur.
Ayah almarhum, I Wayan Sumerta telah ikhlas dengan kepergian anaknya tersebut.
“Sudah meluasin (bertanya ke orang pintar, red). Diminta keluarga ikhlas dan ikut berdoa agar dilancarkan jalannya,” pungkas Sumerta.