31.6 C
Jakarta
25 November 2024, 18:10 PM WIB

Sebelum Tewas Tertusuk, Botak Sempat Minum Tuak di Pantai Penimbangan

RadarBali.com – Penyebab kematian Gede Sudiarta alias Botak, 31, warga Jalan Pulau Lingga, Kelurahan Banyuasri, masih misterius.

Beberapa sumber hanya menyebut, sebelum korban tewas, dia terlibat cekcok dengan seorang pria berinisial M. Tapi, ribut masalah apa, belum diketahui pasti.

Sebelum kejadian, korban diketahui sempat minum tuak bersama beberapa rekannya di sekitar Pantai Penimbangan.

Korban tiba-tiba minta diantar ke wilayah Kelurahan Kampung Baru. Salah seorang rekan korban yang belum diketahui identitasnya, diminta mengantar.

Di sana, korban bertemu dengan seorang pria berinisial M. Korban dan M sempat adu mulut. Nah, saat adu mulut, rekan korban pergi mencari bantuan.

Saat kembali ke lokasi, ternyata korban sudah tidak ada di tempat. Kapolsek Kota Singaraja Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma yang dikonfirmasi kemarin malam, membenarkan insiden itu.

“Bahwa yang kita temukan adalah orang yang tergeletak dalam kondisi bersimbah darah dalam di Jalan Pulau Sulawesi,” kata Wiranata.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi tertelungkup dan penuh darah. Dari hasil pemeriksaan medis, korban diketahui mengalami luka pada bagian kepala, luka robek pada tangan kiri, dan luka pada bagian perut di bawah pusar.

Luka yang parah, adalah pada bagian perut. Wiranata sendiri, mengisyaratkan bahwa insiden itu adalah aksi pembunuhan, bukan kecelakaan.

“Untuk motif dan pelaku, berikan dulu kami bekerja. Mudah-mudahan dalam waktu singkat ada perkembangan. Kami sudah koordinasi dengan Reskrim Polres dan reserse polsek sudah bekerja di lapangan,” imbuh Wiranata.

Mantan Kapolsek Seririt ini juga menyebut dari mulut korban tercium bau alkohol. Hanya saja belum diketahui apakah korban dalam kondisi mabuk atau tidak.

Disinggung soal keterlibatan seseorang berinisial M, Wiranata enggan menjawabnya. “Nanti, masih dalam lidik. Kami upayakan sesegra mungkin kami ungkap. Kalau mala mini ada perkembangan, kami sampaikan lagi,” tegasnya.

Konon polisi sudah mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya sebilah senjata tajam yang digunakan menusuk korban. Sayang polisi masih enggan memberikan detail lebih lanjut soal peristiwa ini.

Hingga kemarin malam, jenazah korban masih dititipkan di RSUD Buleleng. Sejumlah rekan-rekan korban, juga tampak ramai di RSUD.

Rencananya polisi akan mengajukan otopsi terhadap jenazah korban, untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

RadarBali.com – Penyebab kematian Gede Sudiarta alias Botak, 31, warga Jalan Pulau Lingga, Kelurahan Banyuasri, masih misterius.

Beberapa sumber hanya menyebut, sebelum korban tewas, dia terlibat cekcok dengan seorang pria berinisial M. Tapi, ribut masalah apa, belum diketahui pasti.

Sebelum kejadian, korban diketahui sempat minum tuak bersama beberapa rekannya di sekitar Pantai Penimbangan.

Korban tiba-tiba minta diantar ke wilayah Kelurahan Kampung Baru. Salah seorang rekan korban yang belum diketahui identitasnya, diminta mengantar.

Di sana, korban bertemu dengan seorang pria berinisial M. Korban dan M sempat adu mulut. Nah, saat adu mulut, rekan korban pergi mencari bantuan.

Saat kembali ke lokasi, ternyata korban sudah tidak ada di tempat. Kapolsek Kota Singaraja Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma yang dikonfirmasi kemarin malam, membenarkan insiden itu.

“Bahwa yang kita temukan adalah orang yang tergeletak dalam kondisi bersimbah darah dalam di Jalan Pulau Sulawesi,” kata Wiranata.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi tertelungkup dan penuh darah. Dari hasil pemeriksaan medis, korban diketahui mengalami luka pada bagian kepala, luka robek pada tangan kiri, dan luka pada bagian perut di bawah pusar.

Luka yang parah, adalah pada bagian perut. Wiranata sendiri, mengisyaratkan bahwa insiden itu adalah aksi pembunuhan, bukan kecelakaan.

“Untuk motif dan pelaku, berikan dulu kami bekerja. Mudah-mudahan dalam waktu singkat ada perkembangan. Kami sudah koordinasi dengan Reskrim Polres dan reserse polsek sudah bekerja di lapangan,” imbuh Wiranata.

Mantan Kapolsek Seririt ini juga menyebut dari mulut korban tercium bau alkohol. Hanya saja belum diketahui apakah korban dalam kondisi mabuk atau tidak.

Disinggung soal keterlibatan seseorang berinisial M, Wiranata enggan menjawabnya. “Nanti, masih dalam lidik. Kami upayakan sesegra mungkin kami ungkap. Kalau mala mini ada perkembangan, kami sampaikan lagi,” tegasnya.

Konon polisi sudah mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya sebilah senjata tajam yang digunakan menusuk korban. Sayang polisi masih enggan memberikan detail lebih lanjut soal peristiwa ini.

Hingga kemarin malam, jenazah korban masih dititipkan di RSUD Buleleng. Sejumlah rekan-rekan korban, juga tampak ramai di RSUD.

Rencananya polisi akan mengajukan otopsi terhadap jenazah korban, untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/