DENPASAR – Kronologi perampokan dan penganiayaan yang dilakukan buruh proyek Fahruddin, 38, terhadap WNA Jepang, Mika Hasegawa, 40, terbilang cukup keji.
Berdasar pemeriksaan sementara, saat itu, Senin (25/11) sekitar pukul 08.00 pagi, korban baru saja pulang mengantar anaknya ke sekolah.
Setelah sampai depan pintu kamar, usai membuka pintu, tiba-tiba pelaku asal Ngawi Jawa Timur itu langsung mencekek korban dari belakang.
Dia kemudian menyeret korban ke dalam kamar. Namun, korban berusaha melawan dan meronta-ronta namun fisik pelaku lebih kuat.
“Setelah pelaku menyeret korban ke dalam kamar, pelaku kemudian mengunci pintu dari dalam. Saat pelaku mengunci pintu itulah korban memanfaatkan moment itu untuk
melompat dari kamar lantai dua itu melalui jendela,” terang Kanitreskrim Polsek Denpasar Selatan Iptu Hadimastika di Polresta Denpasar, Kamis (28/11) siang.
Korban melompat dari ketinggian sekitar 10 meter ke tanah. Akibatnya tulang lehernya mengalami retak.
Saat mengetahui korban melompat dari lantai dua, pelaku dengan santainya mengambil sejumlah barang berharga dari kamar korban.
Mulai dari dompet berisikan sejumlah uang tunai, hingga HP. Setelah itu, pelaku pulang ke kosannya di Denpasar Selatan.
Dia lalu kabur ke Terminal Mengwi, lalu nyeberang ke Banyuwangi di hari yang sama. Tim Polresta Denpasar dan Resmob Polda Bali melakukan pengejaran hingga ke Banyuwangi.
“Sampai di sana pelaku ternyata sudah terbang ke Bandara Soekarno Hatta menuju Medan. Sehingga setelah berkoordinasi dengan Mabes Polri, pelaku ditangkap di sana,” tandasnya.