28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 20:31 PM WIB

Kantongi KTA PDIP Pascakeluar dari Golkar, Gus Pada Ungkap Fakta Ini…

DENPASAR – Partai yang dituju sebagai tempat berlabuh Ida Bagus Gede Pada Kusuma akhirnya terungkap sudah. PDIP, itulah partai baru yang jadi tempatnya bernaung.

Kepastian itu terungkap kemarin. Hanya berselang sehari usai dirinya menyampaikan surat pengunduran diri dari kenggotaan di Golkar.

Proses pendaftarannya sebagai kader PDIP itu dia lakukan di Kantor DPC PDIP Badung. Di sekretariat DPD situ, dirinya diterima beberapa kader PDIP Badung, Nyoman Satria dan Made Ponda Wirawan.

Gus Pada, begitu politisi asal Mambal ini akrab disapa, membenarkan kalau dirinya sekarang resmi berlabuh di PDIP.

“Saya tadi diterima dengan baik. Bagus sekali. Teman-teman di PDIP welcome. Baimana ya? Tersanjung. Terharu juga,” kata Gus Pada.

Di kesempatan itu juga, Gus Pada menuturkan apa yang membuat dirinya berketetapan hati sebagai seorang politisi untuk gabung di PDIP.

“Seperti yang sudah saya jelaskan. Ini soal idealisme saya sebagai politisi. Saya merasa ada kecocokan dengan perjuangan-perjuangan yang sedang dilakukan PDIP saat ini. Itu yang bikin saya tertarik. Seperti magnet,” sebutnya.

Di situ juga, dia kembali menangkis spekulasi yang berkembang di balik pengunduran dirinya dari Golkar. Bahwa, keputusannya itu dipicu konflik internal yang sedang terjadi di Golkar Badung.

“Bukan soal konflik yang lagi terjadi. Bukan itu yang jadi alasan saya. Ini murni panggilan hati. Murni karena saya merasa ada kecocokan dengan gebrakan-gebrakan yang dilakukan PDIP. Yang sejak dulu sudah saya lakukan,” tukasnya.

Dia juga menegaskan, dirinya keluar dari Golkar bukan karena ada persoalan di internal. Baik dengan pengurus atau antarpribadi. “Makanya saya pamit baik-baik. Saya serahkan surat pengunduran diri. Saya kembalikan KTA,” imbuhnya.

Saat ini, sambung dia, dirinya sudah resmi bergabung di PDIP. Bahkan sudah memperoleh KTA. Sehingga dirinya sekarang ingin berkonsentrasi menjalankan kewajibannya sebagai kader Moncong Putih.

“Berbuat bagi masyarakat. Dan semoga saya bisa menjalankan amanat tersebut,” imbuh Gus Pada.

Selain gebrakan-gebrakan yang dimotori PDIP, baik di Bali maupun di Badung yang jadi daerah asalnya, menurut dia tidak lepas dari peran serta beberapa figur di PDIP.

Khususnya dalam menjalankan gebrakan politik yang berkaitan dengan aspirasi masyarakat. Soal figur yang membuat dirinya tertarik gabung ke PDIP adalah Gubernur Bali yang juga Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster.

Kemudian Ketua DPC PDIP Badung, Nyoman Giri Prasta, yang juga Bupati Badung saat ini.
“Mereka memang bikin gebrakan yang sejalan dengan apa yang saya perjuangkan di masa lalu (saat duduk di DPRD). Saya bilang begini bukannya ngecap.

Terus terang saja, sampai hari inipun, saya belum pernah bertemu dengan Pak Koster atau Pak Giri Prasta,” pungkasnya. 

DENPASAR – Partai yang dituju sebagai tempat berlabuh Ida Bagus Gede Pada Kusuma akhirnya terungkap sudah. PDIP, itulah partai baru yang jadi tempatnya bernaung.

Kepastian itu terungkap kemarin. Hanya berselang sehari usai dirinya menyampaikan surat pengunduran diri dari kenggotaan di Golkar.

Proses pendaftarannya sebagai kader PDIP itu dia lakukan di Kantor DPC PDIP Badung. Di sekretariat DPD situ, dirinya diterima beberapa kader PDIP Badung, Nyoman Satria dan Made Ponda Wirawan.

Gus Pada, begitu politisi asal Mambal ini akrab disapa, membenarkan kalau dirinya sekarang resmi berlabuh di PDIP.

“Saya tadi diterima dengan baik. Bagus sekali. Teman-teman di PDIP welcome. Baimana ya? Tersanjung. Terharu juga,” kata Gus Pada.

Di kesempatan itu juga, Gus Pada menuturkan apa yang membuat dirinya berketetapan hati sebagai seorang politisi untuk gabung di PDIP.

“Seperti yang sudah saya jelaskan. Ini soal idealisme saya sebagai politisi. Saya merasa ada kecocokan dengan perjuangan-perjuangan yang sedang dilakukan PDIP saat ini. Itu yang bikin saya tertarik. Seperti magnet,” sebutnya.

Di situ juga, dia kembali menangkis spekulasi yang berkembang di balik pengunduran dirinya dari Golkar. Bahwa, keputusannya itu dipicu konflik internal yang sedang terjadi di Golkar Badung.

“Bukan soal konflik yang lagi terjadi. Bukan itu yang jadi alasan saya. Ini murni panggilan hati. Murni karena saya merasa ada kecocokan dengan gebrakan-gebrakan yang dilakukan PDIP. Yang sejak dulu sudah saya lakukan,” tukasnya.

Dia juga menegaskan, dirinya keluar dari Golkar bukan karena ada persoalan di internal. Baik dengan pengurus atau antarpribadi. “Makanya saya pamit baik-baik. Saya serahkan surat pengunduran diri. Saya kembalikan KTA,” imbuhnya.

Saat ini, sambung dia, dirinya sudah resmi bergabung di PDIP. Bahkan sudah memperoleh KTA. Sehingga dirinya sekarang ingin berkonsentrasi menjalankan kewajibannya sebagai kader Moncong Putih.

“Berbuat bagi masyarakat. Dan semoga saya bisa menjalankan amanat tersebut,” imbuh Gus Pada.

Selain gebrakan-gebrakan yang dimotori PDIP, baik di Bali maupun di Badung yang jadi daerah asalnya, menurut dia tidak lepas dari peran serta beberapa figur di PDIP.

Khususnya dalam menjalankan gebrakan politik yang berkaitan dengan aspirasi masyarakat. Soal figur yang membuat dirinya tertarik gabung ke PDIP adalah Gubernur Bali yang juga Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster.

Kemudian Ketua DPC PDIP Badung, Nyoman Giri Prasta, yang juga Bupati Badung saat ini.
“Mereka memang bikin gebrakan yang sejalan dengan apa yang saya perjuangkan di masa lalu (saat duduk di DPRD). Saya bilang begini bukannya ngecap.

Terus terang saja, sampai hari inipun, saya belum pernah bertemu dengan Pak Koster atau Pak Giri Prasta,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/