33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:18 PM WIB

BMKG Imbau Waspadai Hujan Lebat & Angin Kencang Saat Pesta Kembang Api

NEGARA– Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Geofisika (BMKG) Jembrana memperkirakan hujan merata akan terjadi saat perayaan pergantian Tahun Baru 2020 mendatang atau tepatnya saat perayaan pesta kembang api.

Seperti disampaikan Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jembrana Rakhmat Prasetya, Senin (23/12).

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali, Rakhmat menjelaskan jika sesuai prakiraan BMKG, hujan lebat disertai angin kencang akan terjadi  pada awal Januari 2020 di seluruh wilayah Jembrana

 “Sesuai prakirakan, sekitar Januari peluang hujan merata di wilayah Jembrana. Sedangkan khusus untuk wilayah Gilimanuk, selain hujan juga akan terjadi potensi angin kencang,” jelasnya.

Dijelaskan, peluang adanya potensi angin kencang itu, yakni dipicu adanya awan comulonimbus (CB) yang berada tepat di atas Gilimanuk.

Tumpukan awan CB tersebut menyebabkan hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi hanya beberapa saat. “Kondisi ini masih potensi untuk beberapa hari kedepan. Sehingga yang berada dibawah awan CB harus waspada,” tegasnya.

Hujan yang terjadi karena awan CB hanya radius sekitar 10 kilometer dan terjadi sewaktu-waktu, bahkan tanpa bisa diperkirakan sebelumnya.

Awan CB bergerak perlahan dan berkumpul dalam satu lokasi, ketika sudah menghitam maka akan turun hujan.

NEGARA– Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Geofisika (BMKG) Jembrana memperkirakan hujan merata akan terjadi saat perayaan pergantian Tahun Baru 2020 mendatang atau tepatnya saat perayaan pesta kembang api.

Seperti disampaikan Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jembrana Rakhmat Prasetya, Senin (23/12).

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali, Rakhmat menjelaskan jika sesuai prakiraan BMKG, hujan lebat disertai angin kencang akan terjadi  pada awal Januari 2020 di seluruh wilayah Jembrana

 “Sesuai prakirakan, sekitar Januari peluang hujan merata di wilayah Jembrana. Sedangkan khusus untuk wilayah Gilimanuk, selain hujan juga akan terjadi potensi angin kencang,” jelasnya.

Dijelaskan, peluang adanya potensi angin kencang itu, yakni dipicu adanya awan comulonimbus (CB) yang berada tepat di atas Gilimanuk.

Tumpukan awan CB tersebut menyebabkan hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi hanya beberapa saat. “Kondisi ini masih potensi untuk beberapa hari kedepan. Sehingga yang berada dibawah awan CB harus waspada,” tegasnya.

Hujan yang terjadi karena awan CB hanya radius sekitar 10 kilometer dan terjadi sewaktu-waktu, bahkan tanpa bisa diperkirakan sebelumnya.

Awan CB bergerak perlahan dan berkumpul dalam satu lokasi, ketika sudah menghitam maka akan turun hujan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/