SINGARAJA– Dinas Pertanian Buleleng memproyeksikan Desa Munduk di Kecamatan Banjar dijadikan sebagai daerah sentra pertanian bawang putih.
“Tahun ini Munduk baru pertama kali lakukan penanaman bawang putih. Tahun-tahun belakangan ini memang tidak ada lahan bawang putih di sana. tapi secara historis, Munduk itu dulu daerah penghasil bawang putih di Buleleng,” kata Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Buleleng I Gede Subudi.
Dikatakan Subudi, tahun 2019 ini, tercatat ada empat subak yang jadi daerah penanaman bawang putih.
Keempat subak itu, yakni masing-masing Subak Paitan di Desa Bontihing seluas 15 hektare, Subak Lanyahan di Desa Pakisan seluas 20 hektare, Subak Manik Pertiwi di Desa Wanagiri seluas 10 hektare, dan Subak Munduk di Desa Munduk seluas 5 hektare.
Khusus Subak Munduk, tercatat baru tahun ini dilakukan penanaman. Sedangkan di tiga subak lainnya, sudah mulai melakukan penanaman bawang putih sejak 2018 lalu. Khusus di Desa Pakisan dan Bontihing, para petani kini menanam varietas lumbu ijo. Sementara petani di Wanagiri kini tengah menguji varietas lumbu kuning, setelah setahun sebelumnya telah berhasil dengan varietas lumbu ijo.
“Hasilnya yang tahun lalu cukup bagus. Kualitasnya juga nggak kalah. Bahkan ada bawang yang usianya sudah setahun, sampai sekarang masih bagus kualitasnya. Tergantung cara penyimpanannya saja,” ujar Subudi.
Selain itu, Dinas Pertanian Buleleng juga berencana menjadikan Subak Manik Pertiwi Desa Wanagiri sebagai sentra penghasil bibit bawang putih di Bali. Sebab, cukup sulit mendapatkan bibit bawang putih unggul di Indonesia. Mengingat jumlahnya yang terbatas.
“Benih bawang putih itu gak sulit didapat. Sebab yang memasarkan memang sedikit. Jadi siapa cepat, dia dapat. Makanya kami proyeksikan Wanagiri itu jadi penangkar benih. Kami sudah siapkan lahan seluas dua hektare. Kami upayakan ini juga bisa disertifikasi,” tukas Subudi.