GIANYAR – Misteri mayat terdampar di Pantai Lebih pada Selasa lalu (7/1) lalu terkuak. Mayat itu dinyatakan bernama Aproyosi, pekerja pemasang pipa yang terampas gelombang saat naik sampan.
Kini jasadnya telah diambil keluarganya untuk dipulangkan ke Jawa. Kabagops Polres Gianyar Kompol Dewa Gede Mahaputra, menyatakan keluarga korban tiba di Bali.
“Kemarin pihak keluarganya sudah datang, setiba di Bali kami ajak mereka meluncur ke RS Sanglah untuk mengecek mayat korban. Memastikan ciri-ciri mayat itu dengan pihak keluarganya,” ujar Kompol Dewa Mahaputra.
Perwira asal Bangli itu membenarkan jika mayat yang itu adalah Aproyosi. Berdasar ciri-ciri, memang benar itu adalah korban yang terempas gelombang ketika memasang pipa di tengah laut.
“Ciri-ciri korban telah sesuai setelah dicek oleh keluarga dan sudah menerima kejadian itu sebagai sebuah musibah.
Sehingga pihak keluarga tidak mau melakukan otopsi dan langsung jasadnya dipulangkan ke kampung halamannya,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, temuan mayat itu pertama kali dilihat oleh security Hotel Rumah Luwih, I Wayan Gargita, yang melakukan patroli seputaran hotel termasuk areal pantai.
Pada Selasa (7/1) sekitar pukul 03.00, saksi bersama rekannya mendekati mayat itu. Mayat tersebut berjenis kelamin pria, menggunakan baju kaos hitam bertuliskan Jack Daniels dan menggunakan celana dalam berwarna warna biru.
Mayat tersebut merupakan korban dari perahu yang terbalik di Pantai Cucukan atas nama Aproyosi. Sementara itu, korban sampan selamat, Jonatan, telah siuman.