DENPASAR – Lupakan sudah mimpi Bali United bersua Kashima Antlers pekan depan. Kekalahan Bali United 5 – 0 atas Melbourne Victory di preliminary II Liga Champions Asia adalah fakta.
Kini saatnya mengapai mimpi di ajang AFC Cup. Lawan-lawan Bali United sudah menanti di depan mata. Evaluasi permainan di LCA 2020 harus segera dilakukan untuk mengikuti ajang AFC Cup.
Yang jelas, jika saat bersua Tampines Rovers, lini belakang yang disorot, saat menghadapi Melbourne Victory, lubang itu ada di bagian sayap.
Memang ada beberapa peluang seperti sepakan Melvin Platje hingga Paulo Sergio, tetapi ketenangan yang menjadi catatan tersendiri untuk Serdadu Tridatu.
Terburu-buru melepaskan tendangan ke gawang lawan tanpa memperhatikan teman permainan di lini depan harus segera dibenahi.
Padahal, setelah gol dari Migjen Basha pada menit ke-15, Bali United masih bisa meladeni perlawanan The Big V – julukan Melbourne Victory.
“Seperti yang saya bilang sebelumnya, sebenarnya kami bisa mengimbangi mereka. Hanya peluang yang tidak bisa diselesaikan dengan baik dan tidak ada gol yang tercipta,” ujar Pelatih Bali United di LCA 2020, Emral Abus.
Dengan kekalahan telak ini juga membuat nama wakil Indonesia sedikit tercoreng. Padahal sebelumnya, wakil Indonesia tidak pernah kalah lebih dari tiga gol sebelumnya.
Misalnya saja Persipura Jayapura yang kalah telak 3-0 menghadapi Adelaide United. Sebelumnya, Persija Jakarta tumbang menghadapi Newcastle Jets dengan skor 3-1 musim lalu.
Menurut Emral Abus, sebenarnya target Serdadu Tridatu adalah lolos ke fase terakhir babak kualifikasi menghadapi Kashima Antlers.
Tapi malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. “Sebetulnya kami target lolos ke Jepang dan kompetisi ini penting untuk kami, tetapi mereka lebih beruntung,” tutupnya.