25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:26 AM WIB

Atap Rumah Disapu Angin Kencang, Warga Kubutambahan Mengungsi

SINGARAJA – Seorang warga di Banjar Dinas Kubuanyar, Desa Kubutambahan, Komang Suparsa, 45, terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya.

Gara-gara atap rumahnya amblas disapu angin puting beliung. Peristiwa angin kencang itu terjadi sekitar pukul 15.00, Kamis (30/1) lalu.

Saat itu korban yang akrab disapa Komang Lece itu tengah berada di rumah bersama dengan istri dan anak-anaknya.

Ketika peristiwa terjadi, angin memang berhembus kencang. Mendung tebal juga menggelayut di sisi selatan. Tiba-tiba saja muncul angin bergulung yang diikuti dengan hujan lebat.

Atap rumah korban yang terbuat dari seng, seluruhnya diterbangkan angin. Atap itu akhirnya teronggok di halaman rumah.

Korban kemudian mengevakuasi keluarganya ke bale sekepat di halaman rumahnya untuk sementara waktu.

Begitu hujan reda, korban langsung melapor ke aparat desa dan mengungsikan keluarganya ke rumah kerabat.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Ida Bagus Suadnyana yang dikonfirmasi kemarin membenarkan peristiwa tersebut.

Suadnyana mengatakan BPBD Buleleng sudah melakukan pengecekan ke lokasi dan melakukan assessment dampak kerugian.

“Kerusakannya berupa atap. Estimasi kerugian sekitar Rp 15 juta. Kami akan upayakan bantuan stimulan bagi warga yang terdampak bencana. Untuk tahap awal, kami berikan bantuan paket makanan tambahan dulu,” kata Suadnyana.

Lebih lanjut Suadnyana, potensi angin kencang yang diikuti dengan hujan lebat, masih berpotensi terjadi. Mengingat puncak musim hujan diprediksi akan jatuh pada bulan Februari dan Maret mendatang.

Warga pun dihimbau waspada dengan potensi bencana alam tersebut. Warga yang memiliki pohon berukuran besar, juga dihimbau memangkas dahan dan ranting yang dinilai membahayakan. Sehingga tak sampai menimbulkan kerusakan. 

SINGARAJA – Seorang warga di Banjar Dinas Kubuanyar, Desa Kubutambahan, Komang Suparsa, 45, terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya.

Gara-gara atap rumahnya amblas disapu angin puting beliung. Peristiwa angin kencang itu terjadi sekitar pukul 15.00, Kamis (30/1) lalu.

Saat itu korban yang akrab disapa Komang Lece itu tengah berada di rumah bersama dengan istri dan anak-anaknya.

Ketika peristiwa terjadi, angin memang berhembus kencang. Mendung tebal juga menggelayut di sisi selatan. Tiba-tiba saja muncul angin bergulung yang diikuti dengan hujan lebat.

Atap rumah korban yang terbuat dari seng, seluruhnya diterbangkan angin. Atap itu akhirnya teronggok di halaman rumah.

Korban kemudian mengevakuasi keluarganya ke bale sekepat di halaman rumahnya untuk sementara waktu.

Begitu hujan reda, korban langsung melapor ke aparat desa dan mengungsikan keluarganya ke rumah kerabat.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Ida Bagus Suadnyana yang dikonfirmasi kemarin membenarkan peristiwa tersebut.

Suadnyana mengatakan BPBD Buleleng sudah melakukan pengecekan ke lokasi dan melakukan assessment dampak kerugian.

“Kerusakannya berupa atap. Estimasi kerugian sekitar Rp 15 juta. Kami akan upayakan bantuan stimulan bagi warga yang terdampak bencana. Untuk tahap awal, kami berikan bantuan paket makanan tambahan dulu,” kata Suadnyana.

Lebih lanjut Suadnyana, potensi angin kencang yang diikuti dengan hujan lebat, masih berpotensi terjadi. Mengingat puncak musim hujan diprediksi akan jatuh pada bulan Februari dan Maret mendatang.

Warga pun dihimbau waspada dengan potensi bencana alam tersebut. Warga yang memiliki pohon berukuran besar, juga dihimbau memangkas dahan dan ranting yang dinilai membahayakan. Sehingga tak sampai menimbulkan kerusakan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/