29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:24 AM WIB

Belasan Hektar Kebun Jagung Petani Buleleng Diserbu Ulat Grayak

SINGARAJA– Belasan hektare tanaman jagung milik petani di Buleleng, terserang hama. 

Akibatnya, para petani terancam merugi. 

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali Biro Buleleng, serangan hama dilaporkan terjadi di wilayah Gerokgak dan Tejakula. 

Sejauh ini hama dilaporkan menyerang 19 hektare lahan pertanian jagung. 

Selain itu ada puluhan hektare lahan jagung yang masuk dalam kategori waspada.

 

Tanaman jagung yang terserang penyakit rata-rata baru berusia 2-3 minggu. 

Biasanya jagung terserang hama ulat grayak. Ulat ini menyerang daun. Dampaknya proses pertumbuhan jagung terhambat.

Khusus di Kecamatan Tejakula, intensitas serangan lahan mencapai sembilan hektare. 

Sementara di Kecamatan Gerokgak, intensitas serangan mencapai 10 hektare.

“Petugas penyuluh lapangan kami sudah turun ke lokasi melakukan pembinaan sekaligus memberikan pestisida. Kami juga sudah komunikasikan ke provinsi untuk bantuan penanganan,” kata Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta.

Menurut Sumiarta, apabila tak ditangani dengan cepat, hama ulat grayak bisa mematikan seluruh tanaman.

 Sebab ulat tersebut melakukan serangan yang sangat masif. 

Dalam skala tertentu, ulat bukan hanya menyerang daun. Namun juga bisa menggerogoti pucuk tanaman serta tongkol jagung. 

“Petani sudah kami sarankan melakukan pembersihan terhadap telur, sehingga tidak muncul ulat baru lagi. Bukan hanya di Gerokgak dan Tejakula, termasuk di Kubutambahan dan Seririt juga kami sarankan langkah serupa,” tukasnya.

SINGARAJA– Belasan hektare tanaman jagung milik petani di Buleleng, terserang hama. 

Akibatnya, para petani terancam merugi. 

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali Biro Buleleng, serangan hama dilaporkan terjadi di wilayah Gerokgak dan Tejakula. 

Sejauh ini hama dilaporkan menyerang 19 hektare lahan pertanian jagung. 

Selain itu ada puluhan hektare lahan jagung yang masuk dalam kategori waspada.

 

Tanaman jagung yang terserang penyakit rata-rata baru berusia 2-3 minggu. 

Biasanya jagung terserang hama ulat grayak. Ulat ini menyerang daun. Dampaknya proses pertumbuhan jagung terhambat.

Khusus di Kecamatan Tejakula, intensitas serangan lahan mencapai sembilan hektare. 

Sementara di Kecamatan Gerokgak, intensitas serangan mencapai 10 hektare.

“Petugas penyuluh lapangan kami sudah turun ke lokasi melakukan pembinaan sekaligus memberikan pestisida. Kami juga sudah komunikasikan ke provinsi untuk bantuan penanganan,” kata Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta.

Menurut Sumiarta, apabila tak ditangani dengan cepat, hama ulat grayak bisa mematikan seluruh tanaman.

 Sebab ulat tersebut melakukan serangan yang sangat masif. 

Dalam skala tertentu, ulat bukan hanya menyerang daun. Namun juga bisa menggerogoti pucuk tanaman serta tongkol jagung. 

“Petani sudah kami sarankan melakukan pembersihan terhadap telur, sehingga tidak muncul ulat baru lagi. Bukan hanya di Gerokgak dan Tejakula, termasuk di Kubutambahan dan Seririt juga kami sarankan langkah serupa,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/