NEGARA- Sebanyak 17 orang warga Jembrana masuk dalam kategori orang dalam pantauan (ODP), satu orang sudah dirawat dalam ruang isolasi Rumah Sakit Umum (RSU) Negara.
Dari belasan ODP, 6 (enam) orang diantaranya kepala kewilayahan (kepala lingkungan dan kelian dinas) yang baru pulang perjalanan Dinas dari Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Ketua satgas yang juga Sekretaris Kabupaten Jembrana ini menjelaskan, selain 6 kepala kewilayahan yang masuk ODP.
Mereka menjadi ODP setelah datang dari perjalanan dinas di daerah terjangkit dan mengalami gejala klinis, seperti sakit batuk dan pilek.
Bahkan, selain belasan orang, pihaknya kini juga tengah memantau ratusan orang di Jembrana.
Seperti ditegaskan Ketua satuan tugas penanggulangan Covid-19 Jembrana I Made Sudiada, Selasa (24/3).
Menurutnya, saat ini ada sebanyak 338 orang yang dipantau. Mereka terdiri dari 253 orang kepala kewilayahan dan 85 orang warga lainnya sudah dilakukan observasi.
Ditambahkan, meski ratusan orang tersebut tidak menunjukkan gejala klinis, akan tetapi, pihaknya tetap melakukan pemantauan terhadap 338 orang ini, namun bukan masuk kategori ODP.
“Mereka dipantau karena baru datang dari daerah terjangkit. Kondisi mereka sehat, tapi tetap terus kami pantau,” terangnya.
Sebelumnya, kepala kewilayahan dan camat melakukan perjalanan dinas ke Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada 15 Maret lalu.
Keberangkatan mereka menjadi kontroversi karena bersamaan dengan imbauan larangan ke luar kabupaten. Setelah kembali ke Jembrana mereka disemprot desinfektan saat tiba di Pelabuhan Gilimanuk, Rabu (18/3) lalu.
Karena itu, empat orang camat sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan dipastikan tidak mengalami gejala sakit.
Ketua satgas menyampaikan, upaya pencegahan penularan Covid-19 petugas surveilans di masing-masing puskesmas memantau pergerakan warga yang ODP.
Apabila selama 14 hari tidak ada gejala klinis mengarah pada Covid-19, maka bisa melakukan aktivitas normal seperti biasa.
Sudiada menambahkan, RSU Negara sudah ditetapkan melalui surat keputusan Gubernur Bali sebagai rumah sakit rujukan khusus PDP Covid-19.
Sebanyak 4 ruang isolasi disiapkan untuk merawat PDP. Rumah sakit plat merah tersebut juga sudah mendapatkan tambahan baju khusus untuk pelindung diri sebanyak 50 buah.
Mengenai penyebaran Covid-19, Sudiada menyampaikan agar warga tidak panik.
Namun tetap meningkatkan kewaspadaan. Mengikuti imbauan pemerintah dengan tetap di rumah jika tidak ada kepentingan mendesak, menjaga kebersihan diri dan selalu menjaga kesehatan.