25.5 C
Jakarta
21 November 2024, 7:59 AM WIB

Berdayakan Relawan Surveilans, Jembrana Pilih Karantina di Rumah

NEGARA – Pemkab Jembrana langsung bergerak menyiapkan penanganan khusus untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang ke Bali.

Salah satunya, Pemkab Jembrana memilih pola karantina di rumah masing-masing daripada menyediakan hotel maupun sekolah sebagai ruang isolasi untuk para PMI.

Namun, proses isolasi nanti akan  diawasi secara ketat oleh tim relawan surveilans yang khusus dibentuk untuk menangani Covid-19.

“Hasil rapat kordinasi dengan Gubernur, penanganan pasien negatif hasil rapid test, baik itu ABK maupun PMI menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota.

Apabila hasilnya positif, langsung dikarantina Pemprov Bali. Nah, kami (Pemkab Jembrana) memilih opsi karantina di rumah masing-masing.

Namun, ada pengawasan melalui relawan surveilans yang khusus kita bentuk menangani penyebaran Covid-19 di Jembrana.

Selain itu Satgas Gotong Royong yang sudah ada di masing-masing desa juga kita libatkan,“ ujar Wakil Ketua I Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Made Kembang Hartawan

didampingi Humas Gugus Tugas dr I Gusti Agung Putu Arisantha MPH serta Kabag Humas Protokol I Made Cipta Wahyudi, Selasa ( 14/4).

Wabup Jembrana ini menambahkan, pihaknya sudah menimbang sisi positif dan negatif  dari setiap opsi karantina.

Menurutnya, kalaupun dilakukan karantina mandiri di hotel atau mess sekolah, bukan tidak mungkin kontak atau aturan physical distancing ini bisa juga dilanggar.

Belum lagi sisi psikologis warga yang menjalani karantina. “Nah kebetulan, Jembrana secara khusus sudah  merekrut relawan surveilans. Jumlahnya 1 desa ada dua orang relawan. 

Kami akan berdayakan mereka. Tentunya tetap dibantu pengawasan Satgas Gotong Royong di masing-masing desa.

Harapannya, proses isolasi bisa dijalani dengan ketat, disiplin dan senantiasa tercatat perkembangannya oleh masing-masing surveilans,“ paparnya. 

Proses pengawasan melalui isolasi di rumah masing-masing, tambahnya, tidak hanya diberlakukan kepada warga PMI negatif rapid test yang pulang ke Bali, tapi juga warga yang datang dari luar daerah di Indonesia.

Terutama yang datang dari daerah terjangkit. “Jangan hanya fokus ke PMI saja, tapi lakukan juga pengawasan ketat melaui isolasi mandiri kepada warga yang baru datang dari luar daerah,“ terangnya.

Wabup Kembang juga menjelaskan, sudah ada sinergi antara provinsi dan kabupaten dalam menangani kepulangan PMI nanti.

Jadwal-jadwal kepulangan PMI juga sudah dikordinasukan waktunya, baik itu melalui kedatangan domestik maupun internasional. 

Pemkab juga siap menjemput warga PMI yang sudah dinyatakan negatif  ke rumah masing-masing . “Kami akan siapkan bus untuk menjemput setibanya di bandara.

Jadi keluarga tidak diperbolehkan ikut menjemput. Saya juga yakin rekan – rekan PMI ini karakternya disiplin dan mau menaati aturan isolasi yang ditetapkan pemerintah , “ tandasnya.

Wabup Kembang juga berharap jangan ada stigma negatif kepada ABK maupun PMI di masyarakat. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah dukungan bersama.

“Jangan dijauhi mereka , tapi berikan dukungan dan pengawasan agar  dapat menjalani proses isolasi 14 hari dengan baik,“ katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Jembrana, I Komang Suparta mengatakan,

berdasar data yang dihimpun tahun 2019, jumlah pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jembrana tercatat sebanyak 602 orang.

Pekerja kapal pesiar mendominasi jumlah itu, dan berangkat ke berbagai negara tujuan. Seperti Amerika Serikat, Italia, Spanyol dan Turki.

Ia mengakui adanya pandemic Covid-19, banyak pekerja itu dipulangkan sebelum berakhirnya masa kontrak.

“Dari data Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, tanggal 22 Maret sampai 11 April 2020, tercatat 5.261 PMI asal Bali sudah pulang. 284 di antaranya  warga Jembrana, “ papar Komang Suparta.

Sementara untuk tenaga magang ke Jepang, ada sekitar 80 orang warga Jembrana yang masih melaksanakan program pemagangan.

“Rencananya tahun ini , sebanyak 22 orang akan pulang , karena masa kontraknya sudah berakhir. Jadwal kepulangan paling awal adalah tanggal 21 Mei 2020,“ ungkap Suparta.

Ditambahkannya, guna mengurangi efek pandemi covid-19 Pemerintah pusat juga sudah menyiapkan kartu pra kerja.

Program ini bentuknya re-focusing kegiatan dan relokasi anggaran untuk mempercepat penanganan covid-19. Sasaran utama nanti , bagi pekerja yang terkena PHK atau berpotensi terkena PHK.

“Dari data kami sebanyak 333 orang pekerja Jembrana sudah dirumahkan saat ini.  Mereka sebagian besar bekerja di sektor perhotelan dan restaurant.

Jumlah itu (333 orang) yang sudah kami usulkan  kepusat melalui pemerintah provinsi  untuk menerima kartu pra kerja,“ kata Suparta.

Dari data yang dicatat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana, sampai Selasa hari ini (14/4), untuk pasien positif Covid – 19 Jembrana tercatat  sebanyak 6 orang.

Lima orang sedang dirawat di RSU negara sedangkan satu orang dirawat di RS PTN Unud Jimbaran, Badung.

“Kondisinya mereka semuanya dalam keadaan baik . Bahkan satu orang (pasien asal desa Pangyangan) tinggal menyelesaikan tes swab sekali lagi.

Apabila hasil tes swab yang ketiga (rencana besok pagi diambil) ini nanti negatif, maka pasien bisa dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang kerumah. Mari kita doakan bersama kesembuhan mereka,” papar Arisantha. (rba)

NEGARA – Pemkab Jembrana langsung bergerak menyiapkan penanganan khusus untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang ke Bali.

Salah satunya, Pemkab Jembrana memilih pola karantina di rumah masing-masing daripada menyediakan hotel maupun sekolah sebagai ruang isolasi untuk para PMI.

Namun, proses isolasi nanti akan  diawasi secara ketat oleh tim relawan surveilans yang khusus dibentuk untuk menangani Covid-19.

“Hasil rapat kordinasi dengan Gubernur, penanganan pasien negatif hasil rapid test, baik itu ABK maupun PMI menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota.

Apabila hasilnya positif, langsung dikarantina Pemprov Bali. Nah, kami (Pemkab Jembrana) memilih opsi karantina di rumah masing-masing.

Namun, ada pengawasan melalui relawan surveilans yang khusus kita bentuk menangani penyebaran Covid-19 di Jembrana.

Selain itu Satgas Gotong Royong yang sudah ada di masing-masing desa juga kita libatkan,“ ujar Wakil Ketua I Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Made Kembang Hartawan

didampingi Humas Gugus Tugas dr I Gusti Agung Putu Arisantha MPH serta Kabag Humas Protokol I Made Cipta Wahyudi, Selasa ( 14/4).

Wabup Jembrana ini menambahkan, pihaknya sudah menimbang sisi positif dan negatif  dari setiap opsi karantina.

Menurutnya, kalaupun dilakukan karantina mandiri di hotel atau mess sekolah, bukan tidak mungkin kontak atau aturan physical distancing ini bisa juga dilanggar.

Belum lagi sisi psikologis warga yang menjalani karantina. “Nah kebetulan, Jembrana secara khusus sudah  merekrut relawan surveilans. Jumlahnya 1 desa ada dua orang relawan. 

Kami akan berdayakan mereka. Tentunya tetap dibantu pengawasan Satgas Gotong Royong di masing-masing desa.

Harapannya, proses isolasi bisa dijalani dengan ketat, disiplin dan senantiasa tercatat perkembangannya oleh masing-masing surveilans,“ paparnya. 

Proses pengawasan melalui isolasi di rumah masing-masing, tambahnya, tidak hanya diberlakukan kepada warga PMI negatif rapid test yang pulang ke Bali, tapi juga warga yang datang dari luar daerah di Indonesia.

Terutama yang datang dari daerah terjangkit. “Jangan hanya fokus ke PMI saja, tapi lakukan juga pengawasan ketat melaui isolasi mandiri kepada warga yang baru datang dari luar daerah,“ terangnya.

Wabup Kembang juga menjelaskan, sudah ada sinergi antara provinsi dan kabupaten dalam menangani kepulangan PMI nanti.

Jadwal-jadwal kepulangan PMI juga sudah dikordinasukan waktunya, baik itu melalui kedatangan domestik maupun internasional. 

Pemkab juga siap menjemput warga PMI yang sudah dinyatakan negatif  ke rumah masing-masing . “Kami akan siapkan bus untuk menjemput setibanya di bandara.

Jadi keluarga tidak diperbolehkan ikut menjemput. Saya juga yakin rekan – rekan PMI ini karakternya disiplin dan mau menaati aturan isolasi yang ditetapkan pemerintah , “ tandasnya.

Wabup Kembang juga berharap jangan ada stigma negatif kepada ABK maupun PMI di masyarakat. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah dukungan bersama.

“Jangan dijauhi mereka , tapi berikan dukungan dan pengawasan agar  dapat menjalani proses isolasi 14 hari dengan baik,“ katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Jembrana, I Komang Suparta mengatakan,

berdasar data yang dihimpun tahun 2019, jumlah pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jembrana tercatat sebanyak 602 orang.

Pekerja kapal pesiar mendominasi jumlah itu, dan berangkat ke berbagai negara tujuan. Seperti Amerika Serikat, Italia, Spanyol dan Turki.

Ia mengakui adanya pandemic Covid-19, banyak pekerja itu dipulangkan sebelum berakhirnya masa kontrak.

“Dari data Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, tanggal 22 Maret sampai 11 April 2020, tercatat 5.261 PMI asal Bali sudah pulang. 284 di antaranya  warga Jembrana, “ papar Komang Suparta.

Sementara untuk tenaga magang ke Jepang, ada sekitar 80 orang warga Jembrana yang masih melaksanakan program pemagangan.

“Rencananya tahun ini , sebanyak 22 orang akan pulang , karena masa kontraknya sudah berakhir. Jadwal kepulangan paling awal adalah tanggal 21 Mei 2020,“ ungkap Suparta.

Ditambahkannya, guna mengurangi efek pandemi covid-19 Pemerintah pusat juga sudah menyiapkan kartu pra kerja.

Program ini bentuknya re-focusing kegiatan dan relokasi anggaran untuk mempercepat penanganan covid-19. Sasaran utama nanti , bagi pekerja yang terkena PHK atau berpotensi terkena PHK.

“Dari data kami sebanyak 333 orang pekerja Jembrana sudah dirumahkan saat ini.  Mereka sebagian besar bekerja di sektor perhotelan dan restaurant.

Jumlah itu (333 orang) yang sudah kami usulkan  kepusat melalui pemerintah provinsi  untuk menerima kartu pra kerja,“ kata Suparta.

Dari data yang dicatat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana, sampai Selasa hari ini (14/4), untuk pasien positif Covid – 19 Jembrana tercatat  sebanyak 6 orang.

Lima orang sedang dirawat di RSU negara sedangkan satu orang dirawat di RS PTN Unud Jimbaran, Badung.

“Kondisinya mereka semuanya dalam keadaan baik . Bahkan satu orang (pasien asal desa Pangyangan) tinggal menyelesaikan tes swab sekali lagi.

Apabila hasil tes swab yang ketiga (rencana besok pagi diambil) ini nanti negatif, maka pasien bisa dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang kerumah. Mari kita doakan bersama kesembuhan mereka,” papar Arisantha. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/