25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:05 AM WIB

Pekerja Migran di Karantina di Bedulu Gianyar, Polisi Jaga 1 x 24 Jam

GIANYAR – UPT Laboratorium Pertanian dan Perkebunan Provinsi Bali di Banjar Mas, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh yang dijadikan tempat karantina telah terisi.

Tercatat ada 9 orang yang dikarantina. Mereka masuk karantina dengan latar belakang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berstatus Orang Dalam Pantauan (ODP) dan keluarga dari PMI.

Berdasar data, mereka masuk sejak Kamis (9/4) hingga Senin malam lalu (13/4). Tidak saja dari Gianyar, yang dikarantina juga ada yang berasal dari Kabupaten Bangli.

Selama dikarantina, mereka dijaga oleh petugas gabungan dari kepolisian dan Satpol PP Gianyar.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar, Made Watha membenarkan menugaskan petugas di lokasi karantina.

“Kami bersama Polri dan Dinas Sosial masing-masing mengerahkan dua petugas,” ujarnya. Kata Watha, orang yang dikarantina itu dilarang keluar tempat karantina.

“Mereka (yang dikarantina, red) tidak boleh keluar. Kami awasi dan sewaktu-waktu, mereka dicek oleh petugas kesehatan,” pungkasnya.

Kapolsek Blahbatuh AKP Yoga Widyatmoko menyatakan petugas polisi berjaga secara melekat di lokasi karantina itu. “Kami berlakukan shift bagi personil. Jadi 24 jam kami jaga terus di sana,” ujarnya.

Kata dia, polisi menjaga orang yang dikarantina hingga dinyatakan diperbolehkan pulang. “Ada petugas dari Dinas Kesehatan

yang datang mengontrol. Kami menjaga tidak ada yang berkunjung, atau kami jaga mereka supaya tidak keluar,” jelasnya.

Petugas yang berjaga juga dibekali dengan pemahaman orang yang dikarantina. “Ketika mereka (yang dikarantina, red) butuh apa-apa, kami pakai alat pelindung diri,” ungkapnya.

Mengenai lingkungan sekitar, diakui sempat ada kekhawatiran dari warga. “Tapi itu dulu, sekarang sudah paham. Masyarakat sudah diberikan pemahaman,” pungkasnya.

GIANYAR – UPT Laboratorium Pertanian dan Perkebunan Provinsi Bali di Banjar Mas, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh yang dijadikan tempat karantina telah terisi.

Tercatat ada 9 orang yang dikarantina. Mereka masuk karantina dengan latar belakang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berstatus Orang Dalam Pantauan (ODP) dan keluarga dari PMI.

Berdasar data, mereka masuk sejak Kamis (9/4) hingga Senin malam lalu (13/4). Tidak saja dari Gianyar, yang dikarantina juga ada yang berasal dari Kabupaten Bangli.

Selama dikarantina, mereka dijaga oleh petugas gabungan dari kepolisian dan Satpol PP Gianyar.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar, Made Watha membenarkan menugaskan petugas di lokasi karantina.

“Kami bersama Polri dan Dinas Sosial masing-masing mengerahkan dua petugas,” ujarnya. Kata Watha, orang yang dikarantina itu dilarang keluar tempat karantina.

“Mereka (yang dikarantina, red) tidak boleh keluar. Kami awasi dan sewaktu-waktu, mereka dicek oleh petugas kesehatan,” pungkasnya.

Kapolsek Blahbatuh AKP Yoga Widyatmoko menyatakan petugas polisi berjaga secara melekat di lokasi karantina itu. “Kami berlakukan shift bagi personil. Jadi 24 jam kami jaga terus di sana,” ujarnya.

Kata dia, polisi menjaga orang yang dikarantina hingga dinyatakan diperbolehkan pulang. “Ada petugas dari Dinas Kesehatan

yang datang mengontrol. Kami menjaga tidak ada yang berkunjung, atau kami jaga mereka supaya tidak keluar,” jelasnya.

Petugas yang berjaga juga dibekali dengan pemahaman orang yang dikarantina. “Ketika mereka (yang dikarantina, red) butuh apa-apa, kami pakai alat pelindung diri,” ungkapnya.

Mengenai lingkungan sekitar, diakui sempat ada kekhawatiran dari warga. “Tapi itu dulu, sekarang sudah paham. Masyarakat sudah diberikan pemahaman,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/