SINGARAJA – Masih banyak ditemui pemudik yang nekat pulang ke kampung halaman memaksa Polres Buleleng memperketat pelintasan dan jalur yang kerap dilalui pemudik.
Apalagi mendekati Hari Raya Idul Fitri 1441 H diperkirakan jumlah pemudik akan bertambah banyak.
Mengantisipasi hal itu Polres Buleleng membangun dua pos. Yakni berada di Jalan A Yani, Banyuasri, Singaraja dan pos di Desa Pejarakan, Gerokgak.
“Kami bangun dua posko untuk melakukan penyegatan terhadap pemudik guna mencegah transmisi lokal penyebaran Covid-19,” kata Kabagops Polres Buleleng Kompol AA Wiranata Kusuma.
Diakuinya, untuk posko yang berada di Jalan A Yani, Banyuasri Singaraja berfungsi memfilter pemudik dari warga Buleleng yang menuju daerah Jawa.
Kemudian bila ditemukan pemudik yang lolos pada pos kota, maka anggota menginformasikan kepada pos terakhir di Desa Pejarakan, Gerokgak, Jalur Singaraja-Gilimanuk.
Pada Pos terakhir inilah akan dilakukan penyekatan terhadap pemudik. “Jadi jangan sampai ada yang lewat mudik ke kampung halaman ke Pulau Jawa.
Sehingga betul-betul ditelisik setiap kendaraan yang keluar dari kabupaten Buleleng pada pos terakhir,” ungkapnya.
Kompol Wiranata Kusuma melanjutkan, apabila kedua posko tersebut menemukan pemudik yang membandel nekat mudik ke kampung halaman.
Sebelum dilakukan tindakan tegas. Pihaknya lebih banyak akan mengedepankan pola-pola edukatif dan persuasif.
Dengan memberikan pemahaman kepada pemudik sehingga mereka paham, agar tidak mudik. Karena tetap ngotot ke ke kampung halaman mereka juga akan dilakukan karantina selama 14 hari.
“Hal ini kami lakukan terlebih dahulu agar sebelum tindakan tegas kami lakukan,” pungkasnya.