DENPASAR – Center bek Bali United Haudi Abdillah merasakan sesuatu yang berbeda selama menetap di Pulau Dewata.
Yang paling dia rasakan adalah menjadi kaum minoritas di Bali. Dia merasakan betul bagaimana perbedaan beribadah di Semarang, Jawa Tengah dan Bali di tengah kelompok mayoritas.
Meski menjadi kelompok minoritas, pemilik nomor punggung 35 tersebut merasa toleransi beragama di Bali sangat baik.
Dia mengaku banyak melihat pecalang saat beribadah di salah satu masjid di daerah Kuta, dekat dari mess Bali United.
“Dulu saya sempat berpikir bagaimana menjadi kaum minoritas. Tapi, alhamdulliah semua berjalan lancar. Saya bisa beribadah dengan baik di Masjid dan saya rasa toleransi beragama
di Bali itu sangat baik sekali. Awal saya beribadah juga sempat kaget. Ternyata tidak banyak berbeda dengan di Jawa dan banyak yang beribadah juga,” tuturnya.