29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:08 AM WIB

Masuk Purnama, Banjir Rob Terjang Pesisir Selatan Bali

NEGARA – Banjir rob menerjang pesisir selatan Bali, Jumat (8/5) kemarin. Air pasang menerjang daratan Bali mulai dari wilayah Badung hingga Jembrana di sisi barat Bali.

Hal serupa juga terjadi dikawasan timur Bali. Air laut naik hampir satu meter sehingga pemukiman warga yang berada di pesisir pantai digenangi air laut.

Air laut pasang ini sebenarnya sudah rutin terjadi setiap purnama, namun yang terjadi kemarin lebih tinggi dari sebelumnya.

Menurut informasi, air laut pasang terjadi sejak Jumat malam, namun puncaknya terjadi pada Jumat pagi.

Air laut perlahan naik hingga menggenangi pemukiman warga dan jalan umum yang dekat dengan pantai, sehingga mengganggu aktivitas warga. Seperti yang terjadi di pesisir Desa Pengambengan.

Tingginya air laut pasang tersebut hingga menggenangi daratan yang biasa untuk tempat jukung parkir. Setelah beberapa jam, air laut perlahan surut dan kembali normal. 

“Siang hari air sudah mulai surut,” kata Naf’an, warga Dusun Ketapang Lampu, Desa Pengambengan, Jembrana.

Air laut pasang ini sebenarnya fenomena biasa yang terjadi setiap bulan, terutama bulan purnama.

Namun sebelumnya, air pasang tidak tinggi seperti kemarin yang membuat rumah warga yang berada di pinggir pantai tergenang air laut.

Kondisi tersebut juga terjadi di desa lain yang berada di pesisir pantai selatan Jembrana. Karena purnama dan air laut naik,

nelayan sementara tidak melaut demi keselamatan diri nelayan. “Saat Purnama memang jarang ada nelayan melaut,” tandasnya.

NEGARA – Banjir rob menerjang pesisir selatan Bali, Jumat (8/5) kemarin. Air pasang menerjang daratan Bali mulai dari wilayah Badung hingga Jembrana di sisi barat Bali.

Hal serupa juga terjadi dikawasan timur Bali. Air laut naik hampir satu meter sehingga pemukiman warga yang berada di pesisir pantai digenangi air laut.

Air laut pasang ini sebenarnya sudah rutin terjadi setiap purnama, namun yang terjadi kemarin lebih tinggi dari sebelumnya.

Menurut informasi, air laut pasang terjadi sejak Jumat malam, namun puncaknya terjadi pada Jumat pagi.

Air laut perlahan naik hingga menggenangi pemukiman warga dan jalan umum yang dekat dengan pantai, sehingga mengganggu aktivitas warga. Seperti yang terjadi di pesisir Desa Pengambengan.

Tingginya air laut pasang tersebut hingga menggenangi daratan yang biasa untuk tempat jukung parkir. Setelah beberapa jam, air laut perlahan surut dan kembali normal. 

“Siang hari air sudah mulai surut,” kata Naf’an, warga Dusun Ketapang Lampu, Desa Pengambengan, Jembrana.

Air laut pasang ini sebenarnya fenomena biasa yang terjadi setiap bulan, terutama bulan purnama.

Namun sebelumnya, air pasang tidak tinggi seperti kemarin yang membuat rumah warga yang berada di pinggir pantai tergenang air laut.

Kondisi tersebut juga terjadi di desa lain yang berada di pesisir pantai selatan Jembrana. Karena purnama dan air laut naik,

nelayan sementara tidak melaut demi keselamatan diri nelayan. “Saat Purnama memang jarang ada nelayan melaut,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/