25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:49 AM WIB

Dikarantina di Hotel, PMI Asal Pohsanten Jembrana Positif Covid-19

NEGARA – Sempat melandai, kasus positif Coronavirus Disease (Covid-19) Kembali muncul di Jembrana. Kali ini, yang terkonfirmasi positif terpapar virus SARS Cov-2 adalah pekerja migran Indonesia (PMI).

Pria asal Desa Pohsanten tersebut merupakan PMI yang menjalani karantina di salah satu hotel di Jembrana.

Sebelum menjalani swab, yang bersangkutan sempat mengikuti rapid test dua kali dengan hasil non reaktif atau negatif.

“Non reaktif dua kali. Swab pertama di hotel tempat karantina dengan hasil positif,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Karena hasil uji swab dengan metode PCR positif, PMI tersebut langsung dipindah dari hotel tempat karantina ke ruang isolasi RSU Negara.

Dengan adanya salah satu PMI positif dari hasil swab, pihaknya akan melakukan swab lagi terhadap PMI lain yang menjalani karantina di hotel yang sama.

“Meski selama karantina sudah menjalankan protokol kesehatan dan mengenakan masker, kami akan upayakan swab lagi untuk memastikan bahwa PMI yang lain tetap negatif,” tegasnya.

Arisantha menegaskan, PMI yang hasil swab positif Covid-19 tersebut, merupakan salah satu dari 57 PMI yang menjalani swab dari hari Senin (18/5) hingga Selasa (19/5).

Dari hasil swab, 56 orang PMI negatif. Pihaknya juga sudah melakukan swab terhadap 33 orang PMI yang menjalani karantina di salah satu hotel.

Selain PMI positif Covid-19, salah seorang warga yang akan pulang kampung dinyatakan reaktif atau positif dari hasil rapid test.

Karena hasil rapid test menujukkan reaktif, pria asal Surabaya tersebut sementara dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Negara untuk menjalani pengambilan swab.

Informasi yang dihimpun, seorang pekerja asal Surabaya tersebut, bekerja di salah satu perusahaan di Desa Pengambengan.

Pria 68 tahun tersebut, bermaksud pulang ke kampung halaman sehingga mendatangi Puskesmas untuk mendapat surat keterangan sehat dan rapid test.

Namun ternyata, hasil rapid test reaktif atau positif. Karena pria tersebut tanpa gejala klinis, meski hasil rapid test reaktif dan menjalani isolasi di RSU Negara, yang bersangkutan tidak masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan.

Pasalnya, ada pedoman baru mengenai penyebutan orang yang sempat melakukan perjalanan dari daerah terdampak dengan hasil rapid test positif.

Sedangkan orang yang masuk dalam kategori PDP, ada gejala klinis pada pelaku perjalanan baik perjalanan lokal maupun luar negeri yang rapid test-nya positif seperti pada pedoman awal demam, pilek, batuk dan sesak napas.

“Karena tidak ada gejala, bukan masuk PDP. Tetapi disebut pelaku perjalanan dengan hasil rapid test reaktif,” kata Arisantha.

Selain satu orang yang positif rapid test dan menjalani perawatan di rumah sakit, sebanyak lima orang PMI dengan hasil rapid test masuk dalam kategori pelaku perjalanan dengan hasil rapid test reaktif.

Namun, lima orang PMI tersebut menjalani karantina di rumah masing-masing. “Lima orang ini sudah menjalani swab, tapi tidak menjalani isolasi,” ungkapnya.

NEGARA – Sempat melandai, kasus positif Coronavirus Disease (Covid-19) Kembali muncul di Jembrana. Kali ini, yang terkonfirmasi positif terpapar virus SARS Cov-2 adalah pekerja migran Indonesia (PMI).

Pria asal Desa Pohsanten tersebut merupakan PMI yang menjalani karantina di salah satu hotel di Jembrana.

Sebelum menjalani swab, yang bersangkutan sempat mengikuti rapid test dua kali dengan hasil non reaktif atau negatif.

“Non reaktif dua kali. Swab pertama di hotel tempat karantina dengan hasil positif,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Karena hasil uji swab dengan metode PCR positif, PMI tersebut langsung dipindah dari hotel tempat karantina ke ruang isolasi RSU Negara.

Dengan adanya salah satu PMI positif dari hasil swab, pihaknya akan melakukan swab lagi terhadap PMI lain yang menjalani karantina di hotel yang sama.

“Meski selama karantina sudah menjalankan protokol kesehatan dan mengenakan masker, kami akan upayakan swab lagi untuk memastikan bahwa PMI yang lain tetap negatif,” tegasnya.

Arisantha menegaskan, PMI yang hasil swab positif Covid-19 tersebut, merupakan salah satu dari 57 PMI yang menjalani swab dari hari Senin (18/5) hingga Selasa (19/5).

Dari hasil swab, 56 orang PMI negatif. Pihaknya juga sudah melakukan swab terhadap 33 orang PMI yang menjalani karantina di salah satu hotel.

Selain PMI positif Covid-19, salah seorang warga yang akan pulang kampung dinyatakan reaktif atau positif dari hasil rapid test.

Karena hasil rapid test menujukkan reaktif, pria asal Surabaya tersebut sementara dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Negara untuk menjalani pengambilan swab.

Informasi yang dihimpun, seorang pekerja asal Surabaya tersebut, bekerja di salah satu perusahaan di Desa Pengambengan.

Pria 68 tahun tersebut, bermaksud pulang ke kampung halaman sehingga mendatangi Puskesmas untuk mendapat surat keterangan sehat dan rapid test.

Namun ternyata, hasil rapid test reaktif atau positif. Karena pria tersebut tanpa gejala klinis, meski hasil rapid test reaktif dan menjalani isolasi di RSU Negara, yang bersangkutan tidak masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan.

Pasalnya, ada pedoman baru mengenai penyebutan orang yang sempat melakukan perjalanan dari daerah terdampak dengan hasil rapid test positif.

Sedangkan orang yang masuk dalam kategori PDP, ada gejala klinis pada pelaku perjalanan baik perjalanan lokal maupun luar negeri yang rapid test-nya positif seperti pada pedoman awal demam, pilek, batuk dan sesak napas.

“Karena tidak ada gejala, bukan masuk PDP. Tetapi disebut pelaku perjalanan dengan hasil rapid test reaktif,” kata Arisantha.

Selain satu orang yang positif rapid test dan menjalani perawatan di rumah sakit, sebanyak lima orang PMI dengan hasil rapid test masuk dalam kategori pelaku perjalanan dengan hasil rapid test reaktif.

Namun, lima orang PMI tersebut menjalani karantina di rumah masing-masing. “Lima orang ini sudah menjalani swab, tapi tidak menjalani isolasi,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/