26.7 C
Jakarta
25 November 2024, 2:11 AM WIB

Hujan Deras Picu Banjir di Denpasar dan Badung, Begini Penjelasan BMKG

DENPASAR – Sejumlah titik di wilayah Denpasar dan Badung diterpa hujan deras, bahkan menyebabkan banjir pada Minggu (31/5) malam hingga Senin (1/6) dini hari kemarin.

Padahal bulan Juni bukanlah musim hujan sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Bidang Data BMKG Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman.

“Semalam hujan deras. Tapi bukan berarti musim hujan. Saat ini peralihan dari musim hujan ke musim kemarau,” ujar Iman Faturahman saat dikonfirmasi Radarbali.id.

Dijelaskan, penyebab hujan deras tersebut  adalah suhu muka laut yang cukup hangat dimana kondisi uap air ini cukup banyak untuk mendukung pertumbuhan awan awan hujan.

“Massa udara basah yang terkonsentrasi di lapisan permukaan hingga lapisan 700 milibar (3000m),” jelasnya.

Selain karena dua faktor tersebut, hujan berintensitas tinggi tersebut juga dipengaruhi faktor regional yaitu sistem tekanan rendah di barat Australia dan sirkulasi eddy di atas Pulau Jawa.

“Ini menyebabkan pertumbuhan awan-awan konvektif,” ujarnya. Pihak BMKG pun memprediksi cuaca seperti ini akan terjadi beberapa hari kedepan dan masyarakat tetap diminta waspada. 

DENPASAR – Sejumlah titik di wilayah Denpasar dan Badung diterpa hujan deras, bahkan menyebabkan banjir pada Minggu (31/5) malam hingga Senin (1/6) dini hari kemarin.

Padahal bulan Juni bukanlah musim hujan sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Bidang Data BMKG Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman.

“Semalam hujan deras. Tapi bukan berarti musim hujan. Saat ini peralihan dari musim hujan ke musim kemarau,” ujar Iman Faturahman saat dikonfirmasi Radarbali.id.

Dijelaskan, penyebab hujan deras tersebut  adalah suhu muka laut yang cukup hangat dimana kondisi uap air ini cukup banyak untuk mendukung pertumbuhan awan awan hujan.

“Massa udara basah yang terkonsentrasi di lapisan permukaan hingga lapisan 700 milibar (3000m),” jelasnya.

Selain karena dua faktor tersebut, hujan berintensitas tinggi tersebut juga dipengaruhi faktor regional yaitu sistem tekanan rendah di barat Australia dan sirkulasi eddy di atas Pulau Jawa.

“Ini menyebabkan pertumbuhan awan-awan konvektif,” ujarnya. Pihak BMKG pun memprediksi cuaca seperti ini akan terjadi beberapa hari kedepan dan masyarakat tetap diminta waspada. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/