KUBUTAMBAHAN – Tim Forensik RSUD Buleleng menemukan sejumlah luka bekas kekerasan benda tumpul di jenazah Putu Sekar, 51, warga Dusun Dauh Pura, Desa Depeha, Kubutambahan, Buleleng, setelah dilakukan otopsi.
Selain itu luka juga ditemukan pada bagian kepala dan dahi korban. “Ada empat luka terbuka yang ditemukan yang berada di bagian kepala belakang hingga dahi.
Hasil otopsi ini akan kami kolaborasikan dengan hasil pemeriksaan sebelumnya,” kata dokter forensik RSUD Buleleng dr. Klarisa Salim kemarin.
Menurutnya, luka pada bagian kepala korban lebih mengarah pada kekerasan benda tumpul. Tetapi pihaknya belum berani memutuskan benda yang menjadi penyebab kematian korban.
Sebab, jika menentukan benda apa yang digunakan, maka harus ada saksi yang melihat peristiwa yang terjadi.
“Yang jelas benda apa bekas luka pada korban tidak bisa kami tentukan,” tegasnya. Terkait rentang waktu kematian pihaknya baru akan merilis sekaligus dengan hasil visum nantinya.
Dokter Klarisa masih enggan membeberkan, luka yang paling fatal hingga mengakibatkan nyawa wanita yang kesehariannya berjualan di toko sembako itu melayang.
“Kami masih perlu pemeriksaan penunjang, bagian luka mana yang menyebabkan kematian dan luka signifikan,” ujarnya.
Sementara itu Kapolsek Kubutambahan AKP Made Mustiada mengaku, masih melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan yang menimpa korban Sekar.
“Saat ini masih dalam penyelidikan. Kami lakukan berbagai upaya, saksi-saksi masih kami periksa,” pungkas AKP Mustiada.
Sebelumnya, Putu Sekar, warga Desa Depeha, ditemukan tewas dengan kondisi kepala bersimbah darah pada Senin (13/7) sekitar pukul 16.00 wita, di toko miliknya.
Korban pertama kali ditemukan tewas oleh kakaknya Desak Made Liarni, ketika datang ke toko milik korban untuk membeli dedak.
Dari hasil visum, ditemukan luka-luka menganga di kepala belakang korban, serta luka bagian pelipis kiri dan pelipis kanan korban, dan luka pada bagian dahi.
Selain korban ditemukan tewas, sejumlah barang berharga milik korban yang hilang, seperti tas dan dompet, serta kalung emas yang biasa dikenakan oleh korban.