NEGARA – BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Perwakilan Jembrana mencairkan santunan. Masing-masing, Santunan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Manfaat Jaminan Hari Tua sebesar Rp 122,5 juta plus Beasiswa Dua Orang hingga Rp 174 Juta.
Santunan ini, untuk Gusti Komang Agus Adi Putra, dari Dinas PUPRPKP Jembrana. Ahli waris penerima, istri mendiang yang meninggal karena kebakaran, Ni Komang Suci Indrawati.
’’Beasiswanya untuk anak kami; Gusti Putu Miko Mahendra Putra, kelas 1 SMK 5 Pekutatan, dan Gusti Kade Miki Aditya Putra, kelas 1 SD,’’ tutur Indrawati kepada Jawa Pos Radar Bali di sela
seremonial penyerahan oleh Bupati Jembrana I Putu Artha dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Perwakilan Jembrana Haryanjas Pasang Kamase, di Wantilan Desa Medewi, Pekutatan, Jumat (24/7)
Berikutnya, Santunan Jaminan Kematian, Manfaat Jaminan Hari Tua dan Santunan Berkala Pensiun. Besarnya Rp 44.260.000 plus Pensiun Bulanan Seumur Hidup Rp 350 ribu atas nama Ida Ayu Kade Adnyawati (Kaur Kesra Desa Medewi).
’’Istri saya meninggal mendadak, karena darah tinggi,’’ kisah Wayan Sujana, suami mendiang Adnyawati, usai menerima santunan secara simbolis.
Selain itu, Bupati Artha secara simbolis menyerahkan 500 kartu peserta Pekerja Informal di Kecamatan Pekutatan kepada Camat Pekutatan Wayan Yudana, disaksikan Asisten, Perbekel Medewi I Ngurah Wirama, hingga warga Medewi.
’’Ini luar biasa. Anak-anaknya dapat beasiswa Rp 174 juta. Terima kasih BPJS Ketenagakerjaan, telah beri santunan warga kami,’’ tutur Bupati Artha
sambil ngaku akan mengusulkan ke DPRD Jembrana, agar semua warga miskin di Jembrana, dapat santunan melalui BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran Rp 16.800 per bulan ini.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Jembrana Haryanjas Pasang Kamase mengatakan, hingga kini telah mencairkan tanggungan Rp 8,3 miliar untuk 1.174 orang.
’’Hari ini kita dapat bukti nyata, ada nilai yang Kita terima. Ini program jaminan sosial dari pemerintah, sebagai jaring pengaman sosial,’’ tegasnya.
Menurutnya, BPJS Ketenagakerjaan ini hadir, untuk menanggung risiko. Sehingga, diharapkan memutuskan rantai kemiskinan. ’’Santunan ini, contoh kecil. Yang penting, Kita rencanakan kehidupan ke depan,’’ pungkasnya. (rba/djo)