SEMARAPURA – 10 pasien positif terpapar korona (Covid-19) yang dirawat di RSUD Klungkung dijadwalkan pulang kemarin setelah kondisinya terus membaik dan sembuh dari Covid-19.
Meski tren pasien Covid-19 sembuh di Klungkung terus meningkat, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Sebab pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Klungkung sebagian besar merupakan warga yang datang setelah menderita sakit dengan gejala-gejala Covid-19.
Direktur RSUD Klungkung, dr Nyoman Kesuma menuturkan, ada sebanyak 67 orang pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Klungkung.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 36 orang merupakan pasien positif dan 31 orang merupakan pasien suspect Covid-19.
10 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan direncanakan pulang kemarin. “Sementara yang masih dirawat di ruang ICU khusus Covid-19 ada sebanyak 7 orang pasien,” katanya.
Meski tren pasien Covid-19 mengalami peningkatan, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan di manapun berada.
Baik di luar maupun di dalam rumah. Sebab menurutnya sebagian besar pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Klungkung awalnya tidak menyadari bahwa mereka terpapar virus corona.
“Mereka datang sediri ke rumah sakit dengan keluhan mulai dari suhu tubuh panas, batuk pilek, dan ada juga yang kemampuan indra penciuman menurun, dan sakit kepala.
70 persen yang dengan gejala, setelah diswab ternyata positif. Sementara yang dengan gejala tidak bisa mencium bau, 90 persen hasil swabnya positif,” ungkapnya.
Sebagian besar mereka yang terpapar virus corona berusia antara 40-60 tahun dan tanpa penyakit penyerta.
Sementara mereka yang di atas 60 tahun dengan memiliki riwayat penyakit bawaan, datang dengan kondisi kritis.
“Bahkan tidak sedikit setelah suaminya sakit dan kemudian hasil tes swabnya positif, istrinya menyusul karena juga positif.
Ada juga yang bapaknya awalnya sakit dan hasil swab positif, anaknya menyusul setelah merasa ada gejala-gejala Covid-19,” bebernya.
Kasus seperti itu mulai meningkat sejak diterapkannya tatanan kehidupan baru atau New Normal. Menurutnya, penerapan New Normal di masyarakat tidak diartikan sebagi penerapan gaya hidup yang baru.
Di mana protokol kesehatan menjadi perhatian khusus dan utama. “Tetapi New Normal ini diartikan sebagai kehidupan yang kembali normal,” jelasnya.
Oleh karena itu pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin. Serta memperhatikan kondisi tubuh.
“Bila mulai ada gejala-gejala terpapar Covid-19, agar segera memereksakan diri,” tandasnya.