DENPASAR – Idealnya liga sepak bola profesional yang diikuti minimal 18 sampai 20 tim, baru bisa rampung sembilan hingga 10 bulan.
Tapi untuk Liga 1 menjadi pengecualian. Waktu yang hampir 10 bulan bisa dipangkas menjadi setengahnya. Ini akibat pagebluk Covid-19. Semua rencana buyar.
Masuk bulan September, seharusnya sudah lebih dari separo perjalanan dilewati masing-masing kontestan Liga 1 2020.
Namun, setelah tertunda lima bulan, kompetisi bakal dikepras tinggal menjadi lima bulan. Yang pasti, apa yang terjadi sekarang sangat menguras energi dari setiap pemain.
Arsitek masing-masing klub, harus memutar otak agar pemain mereka dalam kondisi yang bugar dalam setiap pertandingan.
Rata-rata, ada dua pertandingan yang dilakoni masing-masing klub dalam sepekan atau enam pertandingan tiap bulannya.
Bahkan ada waktu dimana tujuh pertandingan harus dilakoni masing-masing klub dalam satu bulan. Berat. Sungguh berat.
Yup, meskipun melakukan sentralisasi di Pulau Jawa, tetap saja bagi pemain cukup berat. Tampaknya Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra sudah memikirkan hal itu.
Dia sadar pertandingan yang harus dilakoni enam tujuh kali dalam sebulan, tidak mudah bagi Stefano Lilipaly dan kolega.
Menurut Teco, kunci untuk bisa melewati 31 pertandingan dengan mulus adalah menerapkan skema recovery yang tepat.
Memang pelatih berpaspor Brasil ini tidak mengungkapkannya secara detail. Tapi jika dilihat secara kasar, Teco ingin ada rotasi dalam setiap pertandingan.
Toh, degredasi musim ini tidak ada sehingga ayah dua anak tersebut dan mungkin arsitek lainnya bisa lebih mudah bereksperimen.
“Main enam atau tujuh pertandingan (dalam sebulan) pasti tidak mudah untuk pemain. Kami harus lihat nanti setelah pertandingan. Siapa yang punya recovery bagus bisa main lagi.
Tapi yang masih lelah, lebih bagus tidak main agar tidak cedera. Semuanya akan kami lihat setelah pertandingan,” papar Teco.