29.1 C
Jakarta
23 November 2024, 11:47 AM WIB

Hujan Lebat Picu Longsor,Rumah Warga Jembrana Ambruk Rata dengan Tanah

NEGARA – Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak dua hari terakhir menyebabkan tanah longsor dan merusak rumah warga Jembrana.

Seperti tanah longsor di Banjar Badingkayu, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, yang menyebabkan akses jalan tertutup material longsor.

Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Jembrana IGN Darma Putra mengatakan, tanah longsor dengan ketebalan 1,5 meter, panjang 19 meter dan lebar 14 meter.

Longsor terjadi di jalan kembar dan tanahnya menutupi jalan lama. Sehingga warga masih bisa beraktivitas melalui jalan baru. “Akes jalan masih bisa. Untuk aktivitas warga tidak terganggu,” jelasnya.

Namun demikian, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membersihkan material tanah yang menutupi jalan. “Segera akan diatasi,” ujarnya.

Selain tanah longsor, hujan yang mengguyur wilayah Jembrana mengakibatkan sebuah bangunan milik warga di Mendoyo ambruk.

Bangunan semi permanen beratap genteng dan tiang kayu ini ambruk hingga rata dengan tanah. Bangunan semi permanen milik I Kadek Suiden di Banjar Kepuh, Desa Mendoyo Dauh Tukad ini diduga tidak kuat alias keropos.

Sehingga saat curah hujan tinggi langsung roboh. Bangunan diluar rumah ini biasa digunakan oleh pemiliknya untuk menyimpan barang. Termasuk sepeda motor biasa diparkir di bangunan atap genteng itu.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Petugas dari BPBD Jembrana bersama aparat TNI ke lokasi untuk penanganan sementara.

Petugas membantu membersihkan puing-puing bangunan yang roboh. Tidak ada korban jiwa dalam musibah akibat hujan deras tersebut. 

NEGARA – Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak dua hari terakhir menyebabkan tanah longsor dan merusak rumah warga Jembrana.

Seperti tanah longsor di Banjar Badingkayu, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, yang menyebabkan akses jalan tertutup material longsor.

Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Jembrana IGN Darma Putra mengatakan, tanah longsor dengan ketebalan 1,5 meter, panjang 19 meter dan lebar 14 meter.

Longsor terjadi di jalan kembar dan tanahnya menutupi jalan lama. Sehingga warga masih bisa beraktivitas melalui jalan baru. “Akes jalan masih bisa. Untuk aktivitas warga tidak terganggu,” jelasnya.

Namun demikian, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membersihkan material tanah yang menutupi jalan. “Segera akan diatasi,” ujarnya.

Selain tanah longsor, hujan yang mengguyur wilayah Jembrana mengakibatkan sebuah bangunan milik warga di Mendoyo ambruk.

Bangunan semi permanen beratap genteng dan tiang kayu ini ambruk hingga rata dengan tanah. Bangunan semi permanen milik I Kadek Suiden di Banjar Kepuh, Desa Mendoyo Dauh Tukad ini diduga tidak kuat alias keropos.

Sehingga saat curah hujan tinggi langsung roboh. Bangunan diluar rumah ini biasa digunakan oleh pemiliknya untuk menyimpan barang. Termasuk sepeda motor biasa diparkir di bangunan atap genteng itu.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Petugas dari BPBD Jembrana bersama aparat TNI ke lokasi untuk penanganan sementara.

Petugas membantu membersihkan puing-puing bangunan yang roboh. Tidak ada korban jiwa dalam musibah akibat hujan deras tersebut. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/