27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 0:58 AM WIB

Pemerintah Melombakan untuk Gali Potensi Rujak Khas Buleleng

SINGARAJA – Buleleng rupanya punya ambisi besar dalam memperkenalkan produk olahan pangan. Biasanya tiap tahun pemerintah menggelar lomba ngelawar. Namun tahun ini pemerintah lebih memilih lomba rujak. Pemerintah mengklaim ingin menggali potensi rujak yang ada di Buleleng.

Lomba rujak itu dilangsungkan di Gedung MR. I Gusti Ketut Pudja, kawasan Eks Pelabuhan Buleleng, pada Jumat (20/11) pagi. Lomba diikuti oleh sembilang orang pedagang rujak di Buleleng. Para pedagang itu merupakan representasi dari pedagang rujak terbaik di masing-masing kecamatan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng Gede Melandrat mengatakan, masyarakat Buleleng cukup menyukai buah-buahan. Termasuk produk olahan yang dihasilkan. Seperti rujak. Terbukti ada banyak jenis rujak yang ada di Buleleng. seperti rujak bumbu kacang, rujak asem manis, rujak cuka, rujak kuah pindang, hingga rujak biu krutuk.

“Masyarakat sebenarnya kan tidak asing dengan produk olahan ini. Tapi kami harap ke depan itu memang ada sebuah produk olahan berupa rujak, yang cita rasanya enak. Karena tidak semua buah, cocok dengan bumbu rujak,” kata Melandrat.

Melandrat juga menyebutkan, lomba membuat rujak itu juga menjadi momen bagi DKPP Buleleng melakukan dokumentasi jenis-jenis rujak yang ada di Buleleng. Nantinya jenis-jenis rujak itu akan masuk dalam daftar direktori kuliner yang tengah disusun pemerintah daerah.

Sementara itu Ketua Indonesia Chef Association (ICA) Kabupaten Buleleng, Made Setiawan mengatakan, produk olahan berupa rujak sebenarnya sudah masuk ke industri pariwisata. Hotel-hotel berbintang di Bali, kerap menggunakan rujak sebagai hidangan pembuka untuk meningkatkan cita rasa.

Menurutnya ada hal-hal spesifik yang harus diperhatikan dalam membuat rujak. “Tekstur dan rasa alami buah harus diperhitungkan. Misalnya mangga, cocok nggak dia dengan bumbu cuka. Jangan-jangan lebih cocok dengan bumbu lainnya,” kata Setiawan.

SINGARAJA – Buleleng rupanya punya ambisi besar dalam memperkenalkan produk olahan pangan. Biasanya tiap tahun pemerintah menggelar lomba ngelawar. Namun tahun ini pemerintah lebih memilih lomba rujak. Pemerintah mengklaim ingin menggali potensi rujak yang ada di Buleleng.

Lomba rujak itu dilangsungkan di Gedung MR. I Gusti Ketut Pudja, kawasan Eks Pelabuhan Buleleng, pada Jumat (20/11) pagi. Lomba diikuti oleh sembilang orang pedagang rujak di Buleleng. Para pedagang itu merupakan representasi dari pedagang rujak terbaik di masing-masing kecamatan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng Gede Melandrat mengatakan, masyarakat Buleleng cukup menyukai buah-buahan. Termasuk produk olahan yang dihasilkan. Seperti rujak. Terbukti ada banyak jenis rujak yang ada di Buleleng. seperti rujak bumbu kacang, rujak asem manis, rujak cuka, rujak kuah pindang, hingga rujak biu krutuk.

“Masyarakat sebenarnya kan tidak asing dengan produk olahan ini. Tapi kami harap ke depan itu memang ada sebuah produk olahan berupa rujak, yang cita rasanya enak. Karena tidak semua buah, cocok dengan bumbu rujak,” kata Melandrat.

Melandrat juga menyebutkan, lomba membuat rujak itu juga menjadi momen bagi DKPP Buleleng melakukan dokumentasi jenis-jenis rujak yang ada di Buleleng. Nantinya jenis-jenis rujak itu akan masuk dalam daftar direktori kuliner yang tengah disusun pemerintah daerah.

Sementara itu Ketua Indonesia Chef Association (ICA) Kabupaten Buleleng, Made Setiawan mengatakan, produk olahan berupa rujak sebenarnya sudah masuk ke industri pariwisata. Hotel-hotel berbintang di Bali, kerap menggunakan rujak sebagai hidangan pembuka untuk meningkatkan cita rasa.

Menurutnya ada hal-hal spesifik yang harus diperhatikan dalam membuat rujak. “Tekstur dan rasa alami buah harus diperhitungkan. Misalnya mangga, cocok nggak dia dengan bumbu cuka. Jangan-jangan lebih cocok dengan bumbu lainnya,” kata Setiawan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/