SINGARAJA – Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Tata Kelola Pemerintahan dr. Daniel Tjen, Sp.S., melakukan kunjungan ke RSUD Buleleng siang kemarin (27/11).
Kunjungan itu dilakukan untuk melihat alur penerimaan pasien, terutama pasien terkonfirmasi positif covid-19.
Daniel juga melihat secara dekat operasional Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) RSUD Buleleng.
Kedatangan Daniel diterima Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa, yang didampingi Dirut RSUD Buleleng dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD.
Dalam kunjungan tersebut, Daniel lebih fokus memberikan masukan dan saran terhadap manajemen rumah sakit dalam proses perawatan pasien.
Sehingga case fatality rate atau angka kematian akibat covid-19, dapat dikendalikan. Bahkan harus ditekan secara berkelanjutan.
“Semua rumah sakit kami anjurkan agar melakukan perawatan dengan prima. Sekarang ini kan yang dirawat di rumah sakit hanya gejala sedang dan berat.
Maka semua pihak harus bekerja keras agar kasus gejala sedang ini tidak semakin berat, dan kasus gejala berat tidak sampai kritis apalagi meninggal dunia,” kata Daniel.
Sementara itu, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan, Kemenkes telah menerbitkan izin operasional Lab PCR RSUD Buleleng.
Izin itu diterbitkan pada Rabu (25/11) lalu. Selanjutnya Lab PCR RSUD Buleleng dapat langsung melaporkan hasil uji lab pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Bapelkes) RI.
Dengan lab yang beroperasi secara penuh, proses diagnose klinis dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.
Sehingga perawatan yang diberikan pada pasien terkonfirmasi positif covid-19 dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih baik.
“Lab PCR sudah beroperasi secara penuh. Tenaga yang ada juga sudah siap. Dengan kondisi kasus saat ini, jumlahnya sudah cukup. Mudah-mudahan kasusnya tidak bertambah,” ujar Suyasa.
Sekadar diketahui saat ini RSUD Buleleng telah menugaskan seorang dokter spesialis patologi klinis dan 5 orang petugas analis di laboratorium tersebut.
Ini belum termasuk SDM penunjang seperti tenaga IT dan administrasi.