MANGUPURA – Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Probolinggo, Malang, dan Lumajang, Jawa Timur meletus, Selasa dini hari (1/12).
Namun beruntungnya dampak meletusnya gunung Semeru tersebut tidak berpengaruh terhadap penerbangan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Sampai saat ini penerbangan khusus untuk domestik dari dan ke Bandara Ngurah Rai masih tetap berjalan seperti biasanya.
Taufan Yudhistira, Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I menerangkan, bahwa penerbangan di bandara Ngurah Rai masih tetap berjalan seperti biasa dan tidak ada pengaruh terhadap meletusnya gunung Semeru.
“Untuk sampai saat ini, tidak ada penerbangan terdampak, ” jelas Taufan Yudhistira kemarin. Untuk diketahui, saat ini Bandara Ngurah Rai telah melayani sejumlah penerbangan.
Bahkan, rata-rata per hari pada bulan November 2020 lalu pergerakan pesawat untuk domestik, internasional, keberangkatan, kedatangan itu rata-rata 129 pesawat.
Sementara untuk jumlah penumpang domestik, internasional, keberangkatan, kedatangan itu per hari rata-rata 11.728.
Bandara juga telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Pengaturan jarak individu, penempatan thermal scanner, hand sanitizer, pengecekan kelengkapan dokumen syarat penerbangan.
Personel yang dikerahkan untuk memastikan protokol kesehatan dapat berjalan dengan ketat, serta untuk menjaga kebersihan fasilitas dan infrastruktur terminal.
“Kami juga turut mengapresiasi seluruh instansi anggota komunitas bandar udara yang turut serta memastikan berjalannya
seluruh aktivitas kebandarudaraan secara lancar dan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku,” bebernya.
Disinggung rencana pembukaan penerbangan internasional untuk wisatawan, Taufan belum berani memberikan keterangan lebih lanjut.
Sebab, pihak bandara masih menunggu arahan dari pusat. “Belum ada informasi lagi (pembukaan penerbangan internasional untuk wisatawan),” pungkasnya.