30 C
Jakarta
24 April 2025, 19:13 PM WIB

Sampah dan Endapan Picu Banjir Sukawati, Perbekel: Cuma Genangan Air

GIANYAR โ€“ Setiap hujan lebat, kawasan Desa Sukawati, dekat pasar seni selalu digenangi banjir. Seperti yang terjadi dua hari terakhir, Minggu (13/12) dan Senin (14/12).

Sampah dan endapan sedimen menjadi penyebabnya. Akibatnya, akses jalan sedikit tersendat.

โ€œKami tegaskan yang terjadi bukan banjir. Tapi genangan air. Karena biasanya, dua jam setelah banjir air surut. Kalau banjir itu satu dua hari tidak surut,โ€ ujar Perbekel Sukawati, Dewa Gede Dwi Putra kemarin.

Dewa Dwi Putra menambahkan, luberan air itu berasal dari trotoar. Air di trotoar tidak mampu menampung debit air yang besar.

โ€œMasalahnya, saluran trotoar ini menjadi satu dengan saluran subak. Jadi ketika hujan, meluap,โ€ ungkapnya.

Selain itu, saluran trotoar juga meninggi, akibat tumpukan tanah. โ€œKarena ada endapan tanah. Sehingga salurannya menyempit,โ€ jelasnya.

Ditambah lagi dengan ulah nakal oknum yang buang sampah ke got membuat sampah tersumbat dan menambah luberan air. โ€œSampah juga menjadi salah satu penyebab,โ€ jelasnya.

Terkait kondisi yang terjadi tahun ke tahun itu, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Gianyar.

โ€œSemestinya pada 2020 ini dikerjakan. Bahkan, akan diambil alih oleh Balai Sungai. Cuma kondisinya Covid ini pengerjaan tertunda,โ€ jelasnya.

Meski terkendala Covid, perbaikan trotoar dipastikan berlangsung secepatnya. Apalagi, di lokasi tersebut sedang dibangun proyek pasar seni dan pasar umum.

โ€œBalai Sungai sudah mempertimbangkan. Karena di blok C (pasar seni, red) dikhawatirkan kalau tidak diperbaiki airnya masuk ke basement pasar,โ€ terangnya.

Sementara itu, mengenai ulah nakal pembuang sampah, pihak desa sebetulnya sudah membentuk bank sampah.

โ€œKami sudah bentuk bank sampah. Jadi masyarakat harus membuang sampah pada tempatnya (bukan di got, red),โ€ pungkasnya. 

GIANYAR โ€“ Setiap hujan lebat, kawasan Desa Sukawati, dekat pasar seni selalu digenangi banjir. Seperti yang terjadi dua hari terakhir, Minggu (13/12) dan Senin (14/12).

Sampah dan endapan sedimen menjadi penyebabnya. Akibatnya, akses jalan sedikit tersendat.

โ€œKami tegaskan yang terjadi bukan banjir. Tapi genangan air. Karena biasanya, dua jam setelah banjir air surut. Kalau banjir itu satu dua hari tidak surut,โ€ ujar Perbekel Sukawati, Dewa Gede Dwi Putra kemarin.

Dewa Dwi Putra menambahkan, luberan air itu berasal dari trotoar. Air di trotoar tidak mampu menampung debit air yang besar.

โ€œMasalahnya, saluran trotoar ini menjadi satu dengan saluran subak. Jadi ketika hujan, meluap,โ€ ungkapnya.

Selain itu, saluran trotoar juga meninggi, akibat tumpukan tanah. โ€œKarena ada endapan tanah. Sehingga salurannya menyempit,โ€ jelasnya.

Ditambah lagi dengan ulah nakal oknum yang buang sampah ke got membuat sampah tersumbat dan menambah luberan air. โ€œSampah juga menjadi salah satu penyebab,โ€ jelasnya.

Terkait kondisi yang terjadi tahun ke tahun itu, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Gianyar.

โ€œSemestinya pada 2020 ini dikerjakan. Bahkan, akan diambil alih oleh Balai Sungai. Cuma kondisinya Covid ini pengerjaan tertunda,โ€ jelasnya.

Meski terkendala Covid, perbaikan trotoar dipastikan berlangsung secepatnya. Apalagi, di lokasi tersebut sedang dibangun proyek pasar seni dan pasar umum.

โ€œBalai Sungai sudah mempertimbangkan. Karena di blok C (pasar seni, red) dikhawatirkan kalau tidak diperbaiki airnya masuk ke basement pasar,โ€ terangnya.

Sementara itu, mengenai ulah nakal pembuang sampah, pihak desa sebetulnya sudah membentuk bank sampah.

โ€œKami sudah bentuk bank sampah. Jadi masyarakat harus membuang sampah pada tempatnya (bukan di got, red),โ€ pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/