25.4 C
Jakarta
25 November 2024, 8:01 AM WIB

Bikin Terowongan di Tanah Kapur, Hongkong Jadi Sumber Inspirasi

MANGUPURA – Di Kabupaten Badung bakal ada proyek KPBU Pembangunan Jalan Lingkar Selatan. Bahkan proyek ini juga telah dilakukan penandatanganan kesepakatan induk dengan Menteri Keuangan.

Senin (11/1) kemarin di ruang Rapat Sekda Badung, kembali dilakukan rapat koordinasi membahas kelanjutan Pembangunan Jalan Lingkar Selatan.

Rapat yang dipimpin Sekda Badung, I Wayan Arnawa ini juga  dihadiri oleh Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung Ida Bagus Surya Suamba, Plt. Asisten II A.A Ngurah Bayu Kumara dan Kadis DLHK Badung I Wayan Puja.

Kadis PUPR Badung  Ida Bagus Surya Suamba mengatakan sudah mengadakan survei, untuk membuat terowongan di tanah kapur karena hal ini jauh lebih mudah daripada bekerja di tanah liat seperti membuat MRT di Jakarta.

Selain itu jauh lebih besar biayanya karena menggali tanah liat lebih sulit daripada tanah kapur. Seperti yang dilihat di Hongkong, itu tanah batu,

disana tanahnya mahal dan mereka tidak mau membuat jalan di atas seperti yang di lakukan di Shortcut Bedugul yang membangun jalan di samping danau sehingga dapat merusak pemandangan.

“Maka Hongkong membuat jalan di terowongan padahal tanah batu dan sulit untuk dibor walaupun investasinya lebih mahal.

Ini yang diambil langkah-langkahnya karena Hongkong juga sama-sama menjual Pariwisata, sehingga nantinya dijadikan suatu destinasi lagi dan semua nantinya orang ingin masuk ke terowongan seperti di Hongkong,” beber Surya Suamba.

Begitu juga Sekda Adi Arnawa menyampaikan lebih baik dibangun di tempat yang sudah mendukung akomodasi-akomodasi yang sudah terbangun walaupun resikonya tidak efisien,

membutuhkan biaya yang lebih dan membutuhkan waktu dalam pembebasan lahan secara bertahap, serta terkait membangun terowongan pasti harus siap dengan regulasi.

“Kedepannya kita harus menentukan  wilayah/trase Jalan Lingkar Badung Selatan dan terdapat landasan hukum dan perizinan atas rencana pembangunan terowongan dimana paling lambat bulan Juni ini sudah rampung, ” jelasnya.

Setelah itu baru biaya pengadaan tanah yang merupakan tanggung jawab PJPK Proyek yang bersumber dari APBD untuk memastikan ketersediaan alokasi anggaran.

“Pembebasan tanah yang dilaksanakan mulai awal tahun 2022 sampai dengan 2023, sehingga target 2024 sudah ada hasil,” jelasnya.

Sebelumnya  Bupati I Nyoman Giri Prasta juga telah menandatangani  kesepakatan induk dengan Kementerian Keuangan terkait proyek KPBU Jalan Lingkar Selatan Badung.

Penandatanganan kesepakatan induk dengan Kementerian Keuangan yang diwakili oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman,

berkenaan dengan Penyediaan Fasilitas Penyiapan Proyek dan Pendampingan Transaksi pada Proyek KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha) Jalan Lingkar Selatan Kabupaten Badung,

yang dilakukan secara virtual, Senin, 8 Agustus 2020 lalu. Proyek Jalan Lingkar Selatan Kabupaten Badung telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Semesta Berencana Kabupaten Badung 2016-2021 yang diproyeksikan untuk memudahkan koneksi antar destinasi pariwisata.

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengatakan sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) berkomitmen kuat melaksanakan

arahan serta catatan-catatan yang diberikan Menteri Keuangan dan mensukseskan proyek KPBU Jalan Lingkar Selatan Badung ini di mata investor nasional maupun internasional.

Selain itu kepada PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) yang ditugaskan untuk mendampingi Pemkab Badung dalam pelaksanaan proyek ini,

pihaknya mohon selalu pendampingan dan bimbingan sehingga nantinya proyek ini dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan dan harapan bersama.

Melalui penandatanganan kesepakatan ini Bupati Giri Prasta berharap Jalan Lingkar Selatan di Kabupaten Badung segera terwujud

sehingga nantinya akan muncul Daerah Tujuan Wisata (DTW) baru dalam upaya meningkatkan pemasukan PAD Kabupaten Badung.

“Jalan ini dimulai dari Kelurahan Benoa, Kutuh, Pecatu dan Jimbaran. Ada jalan di dalam terowongan dengan instalasi terpadu bawah yang dilengkapi dengan oksigen.

Secara safety ini sangat terjamin. Ada pula jalan di pinggir tebing yang dilengkapi dengan rest area serta tempat berjualan,” tegasnya.

Mantan Ketua DPRD ini juga menambahkan akan membangun MRT bekerjasama dengan Angkasa Pura untuk memecah kemacetan yang saat ini sudah masuk ke dalam tahap feasibility study. 

MANGUPURA – Di Kabupaten Badung bakal ada proyek KPBU Pembangunan Jalan Lingkar Selatan. Bahkan proyek ini juga telah dilakukan penandatanganan kesepakatan induk dengan Menteri Keuangan.

Senin (11/1) kemarin di ruang Rapat Sekda Badung, kembali dilakukan rapat koordinasi membahas kelanjutan Pembangunan Jalan Lingkar Selatan.

Rapat yang dipimpin Sekda Badung, I Wayan Arnawa ini juga  dihadiri oleh Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung Ida Bagus Surya Suamba, Plt. Asisten II A.A Ngurah Bayu Kumara dan Kadis DLHK Badung I Wayan Puja.

Kadis PUPR Badung  Ida Bagus Surya Suamba mengatakan sudah mengadakan survei, untuk membuat terowongan di tanah kapur karena hal ini jauh lebih mudah daripada bekerja di tanah liat seperti membuat MRT di Jakarta.

Selain itu jauh lebih besar biayanya karena menggali tanah liat lebih sulit daripada tanah kapur. Seperti yang dilihat di Hongkong, itu tanah batu,

disana tanahnya mahal dan mereka tidak mau membuat jalan di atas seperti yang di lakukan di Shortcut Bedugul yang membangun jalan di samping danau sehingga dapat merusak pemandangan.

“Maka Hongkong membuat jalan di terowongan padahal tanah batu dan sulit untuk dibor walaupun investasinya lebih mahal.

Ini yang diambil langkah-langkahnya karena Hongkong juga sama-sama menjual Pariwisata, sehingga nantinya dijadikan suatu destinasi lagi dan semua nantinya orang ingin masuk ke terowongan seperti di Hongkong,” beber Surya Suamba.

Begitu juga Sekda Adi Arnawa menyampaikan lebih baik dibangun di tempat yang sudah mendukung akomodasi-akomodasi yang sudah terbangun walaupun resikonya tidak efisien,

membutuhkan biaya yang lebih dan membutuhkan waktu dalam pembebasan lahan secara bertahap, serta terkait membangun terowongan pasti harus siap dengan regulasi.

“Kedepannya kita harus menentukan  wilayah/trase Jalan Lingkar Badung Selatan dan terdapat landasan hukum dan perizinan atas rencana pembangunan terowongan dimana paling lambat bulan Juni ini sudah rampung, ” jelasnya.

Setelah itu baru biaya pengadaan tanah yang merupakan tanggung jawab PJPK Proyek yang bersumber dari APBD untuk memastikan ketersediaan alokasi anggaran.

“Pembebasan tanah yang dilaksanakan mulai awal tahun 2022 sampai dengan 2023, sehingga target 2024 sudah ada hasil,” jelasnya.

Sebelumnya  Bupati I Nyoman Giri Prasta juga telah menandatangani  kesepakatan induk dengan Kementerian Keuangan terkait proyek KPBU Jalan Lingkar Selatan Badung.

Penandatanganan kesepakatan induk dengan Kementerian Keuangan yang diwakili oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman,

berkenaan dengan Penyediaan Fasilitas Penyiapan Proyek dan Pendampingan Transaksi pada Proyek KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha) Jalan Lingkar Selatan Kabupaten Badung,

yang dilakukan secara virtual, Senin, 8 Agustus 2020 lalu. Proyek Jalan Lingkar Selatan Kabupaten Badung telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Semesta Berencana Kabupaten Badung 2016-2021 yang diproyeksikan untuk memudahkan koneksi antar destinasi pariwisata.

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengatakan sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) berkomitmen kuat melaksanakan

arahan serta catatan-catatan yang diberikan Menteri Keuangan dan mensukseskan proyek KPBU Jalan Lingkar Selatan Badung ini di mata investor nasional maupun internasional.

Selain itu kepada PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) yang ditugaskan untuk mendampingi Pemkab Badung dalam pelaksanaan proyek ini,

pihaknya mohon selalu pendampingan dan bimbingan sehingga nantinya proyek ini dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan dan harapan bersama.

Melalui penandatanganan kesepakatan ini Bupati Giri Prasta berharap Jalan Lingkar Selatan di Kabupaten Badung segera terwujud

sehingga nantinya akan muncul Daerah Tujuan Wisata (DTW) baru dalam upaya meningkatkan pemasukan PAD Kabupaten Badung.

“Jalan ini dimulai dari Kelurahan Benoa, Kutuh, Pecatu dan Jimbaran. Ada jalan di dalam terowongan dengan instalasi terpadu bawah yang dilengkapi dengan oksigen.

Secara safety ini sangat terjamin. Ada pula jalan di pinggir tebing yang dilengkapi dengan rest area serta tempat berjualan,” tegasnya.

Mantan Ketua DPRD ini juga menambahkan akan membangun MRT bekerjasama dengan Angkasa Pura untuk memecah kemacetan yang saat ini sudah masuk ke dalam tahap feasibility study. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/