RadarBali.com – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng berkomitmen tetap memfasilitasi siswa asal Karangasem, tetap belajar di Kabupaten Buleleng.
Meski status Gunung Agung telah diturunkan dari awas menjadi siaga, ditengarai masih ada pengungsi yang enggan kembali ke daerah asalnya.
Mengantisipasi hal tersebut, Disdikpora Buleleng akan kembali melakukan pendataan terhadap siswa asal Karangasem yang kini masih menumpang belajar.
Pasca Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Agung, sejumlah siswa disebutkan sudah meminta izin kembali ke sekolah asalnya.
Jumlahnya baru mencapai puluhan orang. Itu pun hanya yang bersekolah di SMPN 2 Tejakula. Sementara siswa-siswa lainnya belum diketahui.
“Sudah mulai ada yang kembali. Kemarin (Minggu, Red) sih di SMP (SMPN 2 Tejakula, Red) sudah ada yang melapor akan kembali,” kata Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa.
Suyasa meyakini akan ada banyak siswa yang kembali ke daerah asalnya masing-masing. Mengingat desa-desa yang berada di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) I, cukup banyak.
Hal itu pun berdampak pada menumpuknya siswa-siswa pengungsi di sejumlah sekolah. Mantan Kepala Bappeda Buleleng itu menyatakan sudah memberi instruksi kepada para kepala sekolah, untuk mendata kembali siswa-siswa pengungsi selama sepekan ke depan.
Hal itu penting, karena dalam beberapa hari mendatang akan dilakukan ujian akhir semester bagi para siswa.
“Saya yakin akan ada gerakan anak-anak kembali ke daerah asalnya. Makanya harus didata ulang. Supaya basis datanya valid,” imbuh Suyasa.
Diprediksi akan ada banyak siswa-siswa asal Karangasem yang memilih kembali ke daerah asalnya. Selain itu sejumlah siswa diyakini akan tetap memilih bersekolah di Buleleng.
Bahkan ada beberapa siswa yang memilih melakukan mutasi dari Karangasem ke sekolah-sekolah di Buleleng.
Khusus terkait hal itu, Suyasa menyerahkan sepenuhnya kepada para pengungsi. “Sekarang kami kembalikan pada mereka. Kalau mau kembali, silahkan. Kalau mau tetap, ya kami fasilitasi,” tandasnya.
Untuk diketahui, tercatat ada lebih dari 2.600 siswa yang mengungsi ke Kabupaten Buleleng. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.900 orang diantaranya adalah siswa SD dan SMP.