TABANAN – Pengguna jalan mengalami kemacetan berjam-jam di Jalan Denpasar-Gilimanuk tepatnya di Desa Megati, Selemadeg Timur, Tabanan, kemarin petang.
Kemacetan dipicu tumbangnya pohon perindang dipinggir jalan setelah hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah Tabanan.
Satu persatu pengendara motor saling bantu-membantu berusaha keras mengangkat sepeda motor mereka untuk dapat melalui jalur di lokasi pohon tumbang.
Beruntung tidak ada korban jiwa akibat musibah itu. Namun, jalur tersebut lumpuh dan memicu kemacetan panjang berjam-jam.
Kapolsek Selemadeg Timur AKP Ida Bagus Mahendra mengatakan, pohon perindang tumbang dengan jenis albasia terjadi sekitar pukul 18.30 Wita.
Pohon tersebut tumbang tepat berada di tikungan Jelijih Megati, Desa Megati Selemadeg Timur akibat hujan lebat disertai angin kencang.
Di lokasi pohon tumbang lalu lintas dua arah Denpasar-Gilimanuk dan sebaliknya mengalami macet total selama dua jam lebih.
“Personil kami sudah turun ke lapangan dan melaporkan kejadian tersebut ke BPBD Tabanan dan sedang dilakukan penanganan,” ungkapnya.
Diakui AKP AKP Mahendra, beberapa pengendara memang mencoba melewati jalur tersebut dengan mengangkat sepeda motor mereka meski kondisi hujan lebat.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika menyatakan, menerjunkan 12 personel untuk memotong batang pohon kayu yang melintang menutupi badan jalan.
“Sekitar 2 jam lebih kami lakukan penanganan untuk memotong batang pohon kayu,” kata Trisna Widiatmika.
Menurutnya, sejumlah bencana alam yang masih terjadi di wilayah Tabanan memang dampak intensitas hujan lebat dan angin kencang yang terjadi sejak awal tahun 2021 hingga bulan Februari ini.
Pihaknya meminta khusus pengguna jalan sepanjang jalur Denpasar-Gilimanuk untuk berhati-hati.
“Begitu pula pada masyarakat Tabanan yang tinggal di lokasi daerah rawan longsor. Seperti Pupuan dan Baturiti. Agar tetap waspada dan melapor bilamana terjadi bencana alam,” tandasnya.