SINGARAJA – Klaster penyebaran covid-19 di Lapas Singaraja, dikhawatirkan terus meluas. Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng mengklaim telah melakukan upaya tracing di sana.
Dari hasil rapid test antigen, ada puluhan yang dinyatakan reaktif. Selanjutnya mereka akan menjalani tes swab. Hasil tes swab diperkirakan terbit pada Kamis (11/2) hari ini.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapid test antigen terhadap 219 orang yang ada di Lapas Singaraja.
Terdiri dari 158 orang warga binaan, dan 61 orang pegawai Lapas. Dari hasil rapid test, ada 29 orang warga binaan dan seorang pegawai yang dinyatakan reaktif.
Satgas juga mencatat ada seorang warga binaan Lapas Singaraja yang meninggal pada Minggu (7/2) lalu. Warga binaan itu memiliki penyakit bawaan yang identik dengan gejala covid-19.
Sehingga warga binaan tercatat sebagai pasien probable, atau pasien yang meninggal dengan gejala identik covid-19, namun belum didukung oleh hasil swab.
Khusus warga binaan dan staf lapas yang reaktif rapid test, telah diminta menjalani tes swab pada Rabu pagi.
“Pagi tadi semua sudah melakukan tes swab di RS Giri Emas. Kami masih menunggu hasil. Saya harap besok pagi satgas sudah menerima hasilnya,” kata Suyasa.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lapas Singaraja menjadi salah satu klaster baru penularan covid-19. Hingga kemarin (10/2) dinyatakan ada 9 orang warga binaan yang terkonfirmasi positif covid-19.
Kalapas Singaraja Mut Zaini mengaku bingung dari mana asal muasal covid-19 bisa masuk lapas. Sebab hingga kini lapas masih melakukan pembatasan aktivitas.
Jam besuk serta pelatihan keterampilan kerja di luar area lapas tidak diberlakukan. Kegiatan pelatihan dan keterampilan hanya dilakukan di internal lapas.