33.3 C
Jakarta
25 November 2024, 13:04 PM WIB

Menko Airlangga: Pemerintah Kaji Jaringan 5G Sebelum Masuk Indonesia

JAKARTA, Radar Bali –Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan layanan 5G bakal segera tersedia di Indonesia, meski layanan teknologi telekomunikasi generasi keempat (4G) Long Term Evoluiton (LTE) baru hadir di dalam negeri beberapa tahun belakangan.

Airlangga mengatakan, penyediaan layanan 5G merupakan keharusan meski ongkos atau biaya untuk layanan tersebut cenderung lebih tinggi.

“Berbicara mengenai industri 4.0 mau enggak mau bicara soal 5G karena berbicara autonomus enggak bisa gerak kalau dengan 4G, semua autonomus bergerak dengan 5G,” ujar Airlangga dalam acara Katadata Indonesia Data and Economic Conference 2021, seperti dikutip dari laman partaigolkar.com, Rabu (24/3).

“Oleh karena itu, Pemerintah akan menyiapkan prototipe-prototipe walau kita tahu 5G biaya service-nya lebih tinggi, tapi tentunya dengan produktivitas otomatisasi tentu dengan kalangan industri mampu menggunakan fasilitas dengan 5G itu,” sambungnya.

Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, meskipun Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) belum memutuskan basis teknologi 5G yang akan dikembangkan, Pemerintah sedang mengkaji beberapa kawasan yang akan menjadi wilayah dikembangkannya prototipe tersebut.

Di sisi lain, Ia pun mengatakan, Pemerintah harus mempertimbangkan persoalan risiko geopolitik yang saat ini tengah berkembang terkait dengan pengembangan 5G.

Oleh karena itu, Pemerintah tidak akan gegabah dan akan selektif dalam memutuskan basis teknologi dari layanan 5G yang akan digunakan.

“Ini kan menjadi persoalan geopolitik. 5G adalah urusan geopolitik, jadi kita harus cerdas memilah-milah dan menjaga geopolitik, karena Indonesia adalah negara terbesar di ASEAN dan market digital terbesar. Sehingga ini menjadi perhatian dunia karena kita melihat e-commerce pun yang besar selama ini di Indonesia,” kata dia.

JAKARTA, Radar Bali –Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan layanan 5G bakal segera tersedia di Indonesia, meski layanan teknologi telekomunikasi generasi keempat (4G) Long Term Evoluiton (LTE) baru hadir di dalam negeri beberapa tahun belakangan.

Airlangga mengatakan, penyediaan layanan 5G merupakan keharusan meski ongkos atau biaya untuk layanan tersebut cenderung lebih tinggi.

“Berbicara mengenai industri 4.0 mau enggak mau bicara soal 5G karena berbicara autonomus enggak bisa gerak kalau dengan 4G, semua autonomus bergerak dengan 5G,” ujar Airlangga dalam acara Katadata Indonesia Data and Economic Conference 2021, seperti dikutip dari laman partaigolkar.com, Rabu (24/3).

“Oleh karena itu, Pemerintah akan menyiapkan prototipe-prototipe walau kita tahu 5G biaya service-nya lebih tinggi, tapi tentunya dengan produktivitas otomatisasi tentu dengan kalangan industri mampu menggunakan fasilitas dengan 5G itu,” sambungnya.

Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, meskipun Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) belum memutuskan basis teknologi 5G yang akan dikembangkan, Pemerintah sedang mengkaji beberapa kawasan yang akan menjadi wilayah dikembangkannya prototipe tersebut.

Di sisi lain, Ia pun mengatakan, Pemerintah harus mempertimbangkan persoalan risiko geopolitik yang saat ini tengah berkembang terkait dengan pengembangan 5G.

Oleh karena itu, Pemerintah tidak akan gegabah dan akan selektif dalam memutuskan basis teknologi dari layanan 5G yang akan digunakan.

“Ini kan menjadi persoalan geopolitik. 5G adalah urusan geopolitik, jadi kita harus cerdas memilah-milah dan menjaga geopolitik, karena Indonesia adalah negara terbesar di ASEAN dan market digital terbesar. Sehingga ini menjadi perhatian dunia karena kita melihat e-commerce pun yang besar selama ini di Indonesia,” kata dia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/