27.1 C
Jakarta
23 November 2024, 15:02 PM WIB

Gojek Dukung Digitalisasi Pasar Rakyat Banyuasri Buleleng

SINGARAJA – Hari ini (30/3), Bank Indonesia Provinsi Bali, Bank Pembangunan Daerah Bali bersama dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng meresmikan kerja sama untuk digitalisasi pasar modern Banyuasri, di Kabupaten Buleleng.

Dengan terbentuknya kerja sama ini, penjual Pasar Banyuasri akan dilengkapi dengan penerimaan pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) dari

Bank Pembangunan Daerah Bali serta dapat diakses dengan mudah menggunakan layanan GoShop, untuk pembelian berbagai kebutuhan dari lokasi mana pun dari Gojek.

Hadir dalam acara peresmian pasar modern Banyuasri yang dirancang sebagai pasar wisata di hari ulang tahun ke 417 kota Singaraja ini Gubernur I Wayan Koster,

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho,

Dirut Bank BPD Bali Nyoman Sudharma dan Head of Public Policy & Government Relations Gojek Bali Nusra Charly Raya.

“Kami mengapresiasi upaya Bupati Buleleng dalam membangun pasar Banyuasri ini. Dibangun sebagai pusat kegiatan perekonomian masyarakat di Buleleng dengan konsep yang sangat bagus,

terbesar dan memiliki arsitektur yang bagus. Oleh karena itu, seluruh komponen masyarakat harus mendukung keberadaan pasar ini.

Pedagang harus disiplin dan berbelanja dengan cara yang modern layaknya di supermarket. Dengan begitu, pasar dapat menjadi destinasi wisata dengan transaksi digital

yang difasilitasi oleh Bank Indonesia. Unsur-unsur modernisasi inilah yang dapat diterapkan di setiap lini sehingga menjadi pola hidup,” kata Gubernur Koster.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyambut baik peresmian pasar tradisional digital berbasis QRIS di pasar yang paling indah & menjadi the biggest market di Bali ini.

“Sebagaimana diketahui, pandemi ini sangat berdampak bagi Bali dimana kontraksinya mencapai minus 9,3% atau yang paling berat diantara 34 provinsi di Indonesia.

Namun, beberapa langkah telah dilakukan sebagai upaya pemulihan seperti mempercepat dan memperluas vaksin di bidang kesehatan

serta di bidang ekonomi kami telah membuat Bali Investment Forum di tanggal 26/3 lalu yang dihadiri oleh banyak pemangku kepentingan,” kata Trisno. 

“Sebagai wilayah yang berfokus di bidang pertanian & pariwisata, dimana pasar menjadi jantung ekonomi jual beli, transaksi secara contactless yang aman & nyaman

dengan berbasis digital terus didorong. Dari hasil penelitian UI, digitalisasi di Bali itu cepat sekali dan naik sekitar 65%  atau no 4 tertinggi di Indonesia,” imbuhnya.

“Oleh karena itu, dengan difasilitasi oleh BI & BPD Bali kami melakukan digitalisasi di pasar modern ini melalui e-retribusi, e-parking, pembayaran non tunai melalui QRIS serta pengiriman

daring bekerjasama dengan Gojek. Sebagai informasi, pencapaian QRIS di Bali naik ke posisi 7, dari sebelumnya di peringkat 8 se-Indonesia dengan jumlah merchant mencapai 200rb-an,” paparnya.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menegaskan, digitalisasi pasar ini terwujud berkat kolaborasi dari berbagai pihak, antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, BPD Bali dan juga Gojek.

“Komitmen bersama ini kami lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing pedagang pasar di Kabupaten Buleleng agar dapat bertahan di tengah pandemi.

Kami berharap kerjasama ini dapat memberikan dampak positif bagi kelancaran penyediaan kebutuhan masyarakat yang bisa dipenuhi dari pasar rakyat terutama di masa pandemi saat ini,” kata Bupati Agus.

Head of Public Policy & Government Relations Gojek Bali Nusra Charly Raya mengatakan, Gojek senantiasa mendukung

Bank Indonesia Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam mengimplementasikan layanan digital, utamanya di pasar rakyat ini.

“Kami berharap pemberlakuan QRIS dan opsi belanja dari rumah melalui GoShop dapat mendorong jumlah pengguna maupun frekuensi transaksi non tunai di masyarakat.

Kami meyakini, solusi layanan digital ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada penjual dan pembeli di pasar.

Hal ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi dalam perekonomian tetapi juga mendorong pertumbuhan dari pelaku usaha, khususnya UMKM di Indonesia, utamanya di provinsi Bali,” kata Charly.

Langkah mendigitalisasi pasar dengan metode pembayaran QRIS menjadi bagian dari misi Bank Indonesia untuk mencapai 12 juta merchant QRIS di tahun 2021.

GoPay dan Gojek turut mendukung perluasan adopsi QRIS yang diharapkan dapat memperluas transaksi non tunai selama krisis pandemi COVID-19.

Dengan menerapkan pembayaran elektronik berstandar QRIS, berbagai manfaat dapat dirasakan oleh penjual Pasar Banyuasri

mulai dari kemudahan pencatatan transaksi, keamanan menggunakan non tunai, serta efisiensi tanpa harus menyiapkan uang kembalian.

Untuk masyarakat yang ingin bertransaksi di pasar Banyuasri, bisa scan melalui QRIS Bank Pembangunan Daerah dengan GoPay maupun beragam aplikasi lain yang telah menyediakan pembayaran melalui  QRIS.

 

SINGARAJA – Hari ini (30/3), Bank Indonesia Provinsi Bali, Bank Pembangunan Daerah Bali bersama dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng meresmikan kerja sama untuk digitalisasi pasar modern Banyuasri, di Kabupaten Buleleng.

Dengan terbentuknya kerja sama ini, penjual Pasar Banyuasri akan dilengkapi dengan penerimaan pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) dari

Bank Pembangunan Daerah Bali serta dapat diakses dengan mudah menggunakan layanan GoShop, untuk pembelian berbagai kebutuhan dari lokasi mana pun dari Gojek.

Hadir dalam acara peresmian pasar modern Banyuasri yang dirancang sebagai pasar wisata di hari ulang tahun ke 417 kota Singaraja ini Gubernur I Wayan Koster,

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho,

Dirut Bank BPD Bali Nyoman Sudharma dan Head of Public Policy & Government Relations Gojek Bali Nusra Charly Raya.

“Kami mengapresiasi upaya Bupati Buleleng dalam membangun pasar Banyuasri ini. Dibangun sebagai pusat kegiatan perekonomian masyarakat di Buleleng dengan konsep yang sangat bagus,

terbesar dan memiliki arsitektur yang bagus. Oleh karena itu, seluruh komponen masyarakat harus mendukung keberadaan pasar ini.

Pedagang harus disiplin dan berbelanja dengan cara yang modern layaknya di supermarket. Dengan begitu, pasar dapat menjadi destinasi wisata dengan transaksi digital

yang difasilitasi oleh Bank Indonesia. Unsur-unsur modernisasi inilah yang dapat diterapkan di setiap lini sehingga menjadi pola hidup,” kata Gubernur Koster.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyambut baik peresmian pasar tradisional digital berbasis QRIS di pasar yang paling indah & menjadi the biggest market di Bali ini.

“Sebagaimana diketahui, pandemi ini sangat berdampak bagi Bali dimana kontraksinya mencapai minus 9,3% atau yang paling berat diantara 34 provinsi di Indonesia.

Namun, beberapa langkah telah dilakukan sebagai upaya pemulihan seperti mempercepat dan memperluas vaksin di bidang kesehatan

serta di bidang ekonomi kami telah membuat Bali Investment Forum di tanggal 26/3 lalu yang dihadiri oleh banyak pemangku kepentingan,” kata Trisno. 

“Sebagai wilayah yang berfokus di bidang pertanian & pariwisata, dimana pasar menjadi jantung ekonomi jual beli, transaksi secara contactless yang aman & nyaman

dengan berbasis digital terus didorong. Dari hasil penelitian UI, digitalisasi di Bali itu cepat sekali dan naik sekitar 65%  atau no 4 tertinggi di Indonesia,” imbuhnya.

“Oleh karena itu, dengan difasilitasi oleh BI & BPD Bali kami melakukan digitalisasi di pasar modern ini melalui e-retribusi, e-parking, pembayaran non tunai melalui QRIS serta pengiriman

daring bekerjasama dengan Gojek. Sebagai informasi, pencapaian QRIS di Bali naik ke posisi 7, dari sebelumnya di peringkat 8 se-Indonesia dengan jumlah merchant mencapai 200rb-an,” paparnya.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menegaskan, digitalisasi pasar ini terwujud berkat kolaborasi dari berbagai pihak, antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, BPD Bali dan juga Gojek.

“Komitmen bersama ini kami lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing pedagang pasar di Kabupaten Buleleng agar dapat bertahan di tengah pandemi.

Kami berharap kerjasama ini dapat memberikan dampak positif bagi kelancaran penyediaan kebutuhan masyarakat yang bisa dipenuhi dari pasar rakyat terutama di masa pandemi saat ini,” kata Bupati Agus.

Head of Public Policy & Government Relations Gojek Bali Nusra Charly Raya mengatakan, Gojek senantiasa mendukung

Bank Indonesia Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam mengimplementasikan layanan digital, utamanya di pasar rakyat ini.

“Kami berharap pemberlakuan QRIS dan opsi belanja dari rumah melalui GoShop dapat mendorong jumlah pengguna maupun frekuensi transaksi non tunai di masyarakat.

Kami meyakini, solusi layanan digital ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada penjual dan pembeli di pasar.

Hal ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi dalam perekonomian tetapi juga mendorong pertumbuhan dari pelaku usaha, khususnya UMKM di Indonesia, utamanya di provinsi Bali,” kata Charly.

Langkah mendigitalisasi pasar dengan metode pembayaran QRIS menjadi bagian dari misi Bank Indonesia untuk mencapai 12 juta merchant QRIS di tahun 2021.

GoPay dan Gojek turut mendukung perluasan adopsi QRIS yang diharapkan dapat memperluas transaksi non tunai selama krisis pandemi COVID-19.

Dengan menerapkan pembayaran elektronik berstandar QRIS, berbagai manfaat dapat dirasakan oleh penjual Pasar Banyuasri

mulai dari kemudahan pencatatan transaksi, keamanan menggunakan non tunai, serta efisiensi tanpa harus menyiapkan uang kembalian.

Untuk masyarakat yang ingin bertransaksi di pasar Banyuasri, bisa scan melalui QRIS Bank Pembangunan Daerah dengan GoPay maupun beragam aplikasi lain yang telah menyediakan pembayaran melalui  QRIS.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/