JEMBRANA – Informasi dugaan pencabulan yang dilakukan oknum kepala sekolah dasar (SD) di Jembrana ternyata sudah sampai di kalangan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Jembrana.
Hal itu diakui Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Jembrana Ni Made Wartini. Dikatakan Wartini, pihaknya juga mendengar adanya dugaan kasus tersebut.
Namun Disdikpora tak berbuat apa-apa terkait persoalan ini. Wartini beralasan kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Jembrana.
Sehingga, aku Wartini, pihaknya cuma menunggu hasil penyelidikan kepolisian mengenai dugaan tindak pidana yang dilakukan oknum kepala sekolah.
“Kami menunggu informasi tindaklanjut dari kepolisian,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan seorang siswi sekolah dasar (SD) di Jembrana diduga menjadi korban pelecehan seksual oknum kepala sekolah, GK, 58. Siswi yang masih duduk di kelas IV tersebut di lecehkan oknum kepala sekolah cabul saat klinik pembelajaran yang digelar secara tatap muka terbatas di sekolah.
Dugaan pelecehan seksual terhadap siswi tersebut terungkap saat korban bersama teman sekolahnya belajar kelompok di rumah korban.
Saat itu, salah satu teman korban mengungkapkan pada ibu korban bahwa korban merupakan siswi paling disayang kepala sekolah, bahkan korban pernah dicium kepala sekolah.
Namun cerita teman korban tidak dihiraukan ibu korban. Pada malam hari, ibu korban menanyakan pada korban langsung mengenai cerita teman korban.
Saat itu, korban menceritakan yang dialami pada ibu korban, bahwa kepala sekolah melakukan pelecehan seksual pada korban di ruang UKS sekolah saat siswa lain saat sekolah sepi. Mendengar cerita anaknya, ayah korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Jembrana.
Kasatreskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramagita saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dugaan pelecehan seksual tersebut.
“Kami masih melakukan penyelidikan laporan kasus tersebut,” jelasnya.