SINGARAJA – Nelayan di pesisir Bali Utara diminta melapor pada aparat keamanan apabila menemukan serpihan yang dianggap mencurigakan. Sebab tak menutup kemungkinan serpihan dari kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di Laut Bali, muncul ke permukaan.
Sejumlah nelayan mengaku telah didatangi oleh aparat kepolisian. Mereka dihimbau untuk segera melapor apabila menemukan benda-benda yang mencurigakan di lautan. Terutama bila benda itu menyerupai serpihan-serpihan kapal selam.
Sekretaris Kelompok Nelayan Sinar Bahari, Abdul Hadi mengaku, nelayan di kelompoknya menerima imbauan tersebut. Abdul Hadi menyebut nelayan agar lebih waspada di laut. Apabila menemukan hal-hal yang mencurigakan, agar segera melapor pada aparat keamanan.
Menurut Abdul Hadi saat ini nelayan di Desa Kaliasem biasanya melaut hingga jarak 5-10 mil dari bibir pantai. Nelayan juga biasanya mencari ikan di sekitar rumpon yang sudah terpasang di tengah laut.
“Memang ada imbauan seperti itu. Tapi sejauh ini belum ada sih kami temukan hal-hal yang mencurigakan seperti itu,” katanya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh nelayan di Desa Celukan Bawang. Salah seorang nelayan, Budi Aziz mengatakan, sejak awal menerima informasi kapal selam hilang di sekitar perairan Celukan Bawang, aparat keamanan sudah meminta dirinya agar berhati-hati dalam beraktivitas. Ia diminta memerhatikan kondisi perairan apabila menemukan hal-hal yang mencurigakan.
Budi mengaku hanya menjaring ikan di sisi barat Pelabuhan Celukan Bawang. Lebih mengarah ke wilayah perairan di sekitar Desa Pengulon dan Desa Patas. Sejauh ini ia mengaku belum menerima hal yang mencurigakan.
“Teman-teman juga dapat informasi yang sama. Kami siap saja membantu. Tapi sampai sekarang belum ada temuan apa-apa di laut,” ungkapnya.
Hingga Jumat (30/4) personel kepolisian masih terus berpatroli di perairan utara Bali. Patroli dilakukan oleh tim gabungan dari Polisi Perairan Polres Buleleng, Polisi Perairan Polda Bali, dan TNI AL. Patroli dilakukan di sekitar perairan Celukan Bawang dan perairan Pulau Menjangan, dalam radius 5 mil.
Sebelumnya Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa saat memimpin apel siaga pada Selasa (27/4) meminta para personel tetap bersiaga. Setidaknya hingga proses pencarian dan evakuasi KRI Nanggala-402 dinyatakan berakhir.
Para personel, khususnya Polisi Perairan tetap diminta melakukan patroli dan penyisiran di wilayah yang menjadi kewenangannya.
“Apabila menemukan benda yang mencurigakan, apalagi yang diduga serpihan KRI Nanggala-402 agar diamankan. Selanjutnya diserahkan ke pihak TNI AL untuk proses lebih lanjut,” kata Sinar Subawa.