Masa pandemi tak menghalangi siswa di SMAN 1 Singaraja (Smansa Singaraja) meraih prestasi. Mereka tetap meraih prestasi membanggakan di tingkat nasional. Mengikuti lomba secara daring, menjadi pilihan utama bagi para siswa.
EKA PRASETYA, Singaraja
SETAHUN terakhir, aktivitas pembelajaran sekolah-sekolah di Buleleng lebih banyak dilakukan secara daring.
Ajang lomba yang semula banyak dilakukan, turut berkurang. Proses penyelenggaraan secara tatap muka, menjadi kendala utama lomba pada masa pandemi.
Di tengah keterbatasan itu, ada saja lomba yang diselenggarakan secara daring. Siswa di Smansa Singaraja rupanya cukup aktif memantau peluang untuk ikut serta dalam lomba daring.
Lomba-lomba itu pun tak kalah bergengsi dengan lomba yang dilakukan secara luring. Seperti yang dilakoni Anak Agung Ayu Ngurah Dewi Tara.
Ia berhasil memenangkan sejumlah lomba Bahasa Inggris yang dilakukan secara daring. Agung Ayu mengaku mendapat informasi pelaksanaan lomba dari media sosial Instagram dan Telegram.
Lomba diikuti dengan cara mengirimkan video pada panitia penyelenggara. Kerja kerasnya berbuah manis.
Ia meraih lomba Juara I Story Telling dan Juara II Speech pada kompetisi Cendana Fair XIX 2021 yang diselenggarakan SMAN 5 Bengkulu pada Maret lalu.
Dia juga sempat meraih peringkat III pada Lomba Story Telling serta Ran 6 Best Speaker lomba Speech tingkat nasional yang diselenggarakan MAN 2 Funtastic Competition.
Tak sampai di sana, Agung ayu juga meraih medali perak pada ajang Test yang dilangsungkan Instinct.ed pada April 2021 silam.
“Harapan kedepannya sih agar bisa ikut lomba debat nasional. Apalagi saya sudah mengasah bahasa Inggris lewat les sejak 4 tahun,” katanya.
Siswa lainnya, Komang David Dananjaya Suartana juga sukses meraih medali emas pada ajang Kompetisi Sains Indonesia di bidang Bahasa Inggris pada Februari 2021 lalu.
David sukses menyingkirkan 2.600 orang pesaing dari seluruh Indonesia. Dia berhasil mengumpulkan 93,3 poin untuk meraih medali tersebut.
Pada ajang International Astronomy and Astrophysics Competition (IAAC), siswa Smansa Singaraja juga berhasil menembus babak kualifikasi. Bahkan mampu menembus babak final.
Kompetisi itu diikuti oleh tiga orang siswa. Yakni Gede Deanova Wikayana Fachrie, Made Agata Purwananda, dan Made Deva Wikananda Putra.
Mereka berhasil lolos ke babak final setelah sebelumnya menyabet Perunggu dalam Astronomi Geonation yang masing-masing diraih oleh Gede Deanova Wikayana Fachrie dan Made Agata Purwananda.
Sedangkan untuk Prestasi Kebumian Geonation diraih oleh Nade Deva Wikananda Putra. “Nanti finalnya akan dilaksanakan dari 1 sampai 6 Juni.
Kami berharap bisa juara. Lombanya secara daring, pusatnya di Jerman. Memang kendalanya proses perlombaan menggunakan bahasa asing,” jelas Gede Deanova.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Singaraja Made Sri Astiti, S.Pd, M,Pd mengapresiasi atas prestasi yang ditorehkan anak didiknya.
Terlebih, semua kegiatan lomba diikuti atas inisiatif dari siswanya yang mencari informasi. Pihaknya berharap siswa lainnya semakin termotivasi untuk mengharumkan nama Smansa di tingkat nasional dan internasional.
“Kami terus mengupayakan meskipun pandemi agar siswa mengukir prestasi. Sudah pasti dukungan akan kami maksimalkan. Ini yang membanggakan mereka punya inisiatif sendiri untuk bergerak mencari informasi,” katanya. (*)