AMLAPURA – Otoritas Pelabuhan Padangbai terkena dampak pasca beroperasinya Tol Laut Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur – Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dilaporkan sebanyak 13 perusahaan kapal penyebrangan Padangbai – Lembar hengkang untuk pindah lintasan lantaran terjadi penurunan penumpang.
Kondisi ini dibenarkan Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, BPTD wilayah XII Bali NTB, I Nyoman Agus Sugiarta.
Nyoman Agus Sugiarta mengungkapkan, dengan pemindahan lintasan terhadap 13 kapal yang beroperasi melayani penyeberangan Padangbai – Lembar, operasiona kapal yang ada saat ini tinggal 22 unit.
“Itu jalan semua,” ujar Agus Sugiarta kemarin. Pemindahan lintasan terhadap belasan kapal ini, kata dia, terjadi setelah dibukanya penyeberangan tol laut yang melayani Ketapang-Lembar.
Kondisi ini membuat sejumlah kapal penyebrangan rute Padang Bai-Lembar mengalami penurunan penumpang hingga 60 persen.
“Untuk penumpang orang tetap normal. Yang berpengaruh itu penumpang angkutan logistik. Saat ini menurun hingga 60 persen,” terangnya.
Diakui, sejumlah kendaraan logistik memilih melakukan perjalanan laut dari Ketapang menuju Lembar dengan pertimbangan efisiensi waktu yang lebih cepat.
Selain itu juga untuk menguragi volume arus lalu lintas dari Gilimanuk menuju Denpasar yang selama ini cukup padat.
“Waktu tempuhnya sekitar 10 jam sampai di Lembar. Sekarang ada enam kapal yang melayani penyebrangan langsung dari Ketapang menuju Lembar,” jelas Agus.
Disinggung jika kondisi penurunan terus terjadi, apakah unit kapal di Pelabuhan Padangbai menuju Lembar akan terancam tutup, hal itu kata Agus tidak bisa diprediksi.
Namun yang saat ini bisa dilakukan agar bagaimana perusahaan kapal ini bisa mengutamakan pelayanan yang terbaik sehingga jumlah penumpang dari kendaraan logistik bisa kembali meningkat.
“Kondisi ke depan tidak bisa diprediksi. Itu tergantung masing-masing perusahaan kapal,” tandasnya.