25.4 C
Jakarta
25 November 2024, 7:26 AM WIB

PD Swatantra Ajukan Usul Bangun Gudang, Respons DPRD: Terlalu Prematur

SINGARAJA – Perusahaan Daerah (PD) Swatantra mengajukan rencana pembangunan gudang terpadu di wilayah Kelurahan Banyuasri.

Rencana itu sempat dipresentasikan di hadapan anggota Komisi III DPRD Buleleng. Namun, dewan menilai rencana itu terlalu prematur, karena tak disertai dengan kajian bisnis.

Dirut PD Swatantra Gede Bobi Sudaryanto melakukan presentasi pembangunan gudang terpadu itu di Ruang Rapat Komisi III DPRD Buleleng.

Dalam presentasi itu, PD Swatantra mengajukan permintaan agar diizinkan mengelola lahan bekas pasar darurat di sisi barat Tukad Banyumala.

Nantinya gudang terpadu itu akan dijadikan lokasi buffer stock dari hasil pertanian yang diserap perusahaan.

Lokasi itu juga akan dijadikan lokasi memajang produk UKM di Buleleng, dimanfaatkan sebagai rumah kemasan, serta jadi gudang perawatan kendaraan milik perusahaan.

Disamping itu perusahaan juga berencana membangun coffee shop di sana. Dari rencana tersebut, perusahaan memperkirakan butuh dana sebesar Rp 19 miliar hingga Rp 20 miliar.

“Kami upayakan dapat penyertaan modal dari pemerintah daerah. Sehingga lini bisnis perkebunan dan perdagangan kami menjadi lebih optimal,” kata Bobi.

Sayangnya rencana itu ditanggapi dingin anggota dewan. Mereka meminta PD Swatantra menyampaikan kajian bisnis lebih dulu.

Alasannya, dewan tak ingin perusahaan justru merugi karena tak sanggup membiayai operasional dan biaya penyusutan gedung.

“Prospek bisnisnya harus jelas dulu. setelah membangun gudang itu, dampaknya seperti apa. Jangan sampai setelah membangun gedung, akhirnya tidak bisa biayai penyusutan gedung.

Akhirnya secara pembukuan merugi. Ini harus dikaji betul,” kata anggota Komisi III DPRD Buleleng, Nyoman Gede Wandira Adi.

Menurut Wandira, PD Swatantra sebaiknya membangun bengkel perawatan kendaraan. Sebab lini bisnis sewa kendaraan di perusahaan ini tengah berkembang.

Selain itu biaya perawatan kendaraan juga terbilang besar. Mencapai Rp 72 juta. “Lebih baik buka bengkel saja. Untuk perawatan saja itu butuh biaya hampir Rp 800 juta setahun.

Kalau dikelola sendiri, tentu dampaknya lebih baik untuk keuangan perusahaan. Tenaga juga bisa terserap. Sebelum ekspansi bisnis, lebih baik kaji dulu secara bisnis. Jangan sampai nanti justru merugi,” tukas Wandira.

SINGARAJA – Perusahaan Daerah (PD) Swatantra mengajukan rencana pembangunan gudang terpadu di wilayah Kelurahan Banyuasri.

Rencana itu sempat dipresentasikan di hadapan anggota Komisi III DPRD Buleleng. Namun, dewan menilai rencana itu terlalu prematur, karena tak disertai dengan kajian bisnis.

Dirut PD Swatantra Gede Bobi Sudaryanto melakukan presentasi pembangunan gudang terpadu itu di Ruang Rapat Komisi III DPRD Buleleng.

Dalam presentasi itu, PD Swatantra mengajukan permintaan agar diizinkan mengelola lahan bekas pasar darurat di sisi barat Tukad Banyumala.

Nantinya gudang terpadu itu akan dijadikan lokasi buffer stock dari hasil pertanian yang diserap perusahaan.

Lokasi itu juga akan dijadikan lokasi memajang produk UKM di Buleleng, dimanfaatkan sebagai rumah kemasan, serta jadi gudang perawatan kendaraan milik perusahaan.

Disamping itu perusahaan juga berencana membangun coffee shop di sana. Dari rencana tersebut, perusahaan memperkirakan butuh dana sebesar Rp 19 miliar hingga Rp 20 miliar.

“Kami upayakan dapat penyertaan modal dari pemerintah daerah. Sehingga lini bisnis perkebunan dan perdagangan kami menjadi lebih optimal,” kata Bobi.

Sayangnya rencana itu ditanggapi dingin anggota dewan. Mereka meminta PD Swatantra menyampaikan kajian bisnis lebih dulu.

Alasannya, dewan tak ingin perusahaan justru merugi karena tak sanggup membiayai operasional dan biaya penyusutan gedung.

“Prospek bisnisnya harus jelas dulu. setelah membangun gudang itu, dampaknya seperti apa. Jangan sampai setelah membangun gedung, akhirnya tidak bisa biayai penyusutan gedung.

Akhirnya secara pembukuan merugi. Ini harus dikaji betul,” kata anggota Komisi III DPRD Buleleng, Nyoman Gede Wandira Adi.

Menurut Wandira, PD Swatantra sebaiknya membangun bengkel perawatan kendaraan. Sebab lini bisnis sewa kendaraan di perusahaan ini tengah berkembang.

Selain itu biaya perawatan kendaraan juga terbilang besar. Mencapai Rp 72 juta. “Lebih baik buka bengkel saja. Untuk perawatan saja itu butuh biaya hampir Rp 800 juta setahun.

Kalau dikelola sendiri, tentu dampaknya lebih baik untuk keuangan perusahaan. Tenaga juga bisa terserap. Sebelum ekspansi bisnis, lebih baik kaji dulu secara bisnis. Jangan sampai nanti justru merugi,” tukas Wandira.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/